Fenomena Penurunan Populasi Muslim Dunia
Penurunan populasi Muslim dunia bukan hanya soal konversi agama, tetapi lebih karena rasa malu, tekanan sosial, dan pengalaman buruk terhadap figur keagamaan yang seharusnya menjadi teladan.
Muslim Sedang Mengalami Penurunan Jumlah
Beberapa survei internasional, termasuk data dari sumber populer seperti Gallup survey on religion drop rate, menunjukkan tren yang sulit dibantah. Populasi Muslim mulai turun di berbagai negara sejak awal tahun 2000-an.
Contohnya Saudi Arabia sekitar 20% warganya secara diam-diam mengaku tidak lagi berada di dalam Islam, terdiri dari 5% ateis dan 15% agnostik.
Irak & Lebanon: angka estimasi penurunan religiusitas berada di kisaran 10–46%, terutama setelah perang Irak dan konflik lintas sektarian.
Iran: muncul fenomena masjid kosong dan generasi muda yang semakin kritis terhadap institusi keagamaan.
Apakah Penyebabnya Kristenisasi?
Pertanyaan ini sering muncul, terutama di negara mayoritas Islam. Namun justru menariknya, survei lanjutan menunjukkan hasil yang hampir seragam:
Bukan kristenisasi, bukan atheisme global, tetapi rasa kecewa dan pengalaman buruk terhadap sesama pemeluk agama.
Beberapa faktor dominan penyebabnya:
- Radikalisme dan rasa malu identitas
- Fanatisme yang memaksakan tafsir tunggal
- Aturan moral yang menekan dan menghakimi
- Tokoh agama yang melakukan pelanggaran moral
Dengan kata lain agama tidak ditinggalkan karena ajaran dasarnya, tetapi karena perilaku sebagian orang yang mengaku membela agama.
Kenapa banyak Muslim keluar dari Islam?
Bukan karena ketidakpercayaan pada Tuhan. Tetapi karena hilangnya rasa aman, layak, dan dihormati dalam komunitasnya sendiri.
Anak muda bukan lagi menilai agama dari buku suci, tetapi dari kelakuan penganutnya.
Fenomena 'Cancel Culture' yang Gagal
Tetapi kasus yang lebih sensitif, lebih berat, dan lebih merusak pada institusi keagamaan — justru tidak mengalami tekanan sosial yang sebanding.
Pertanyaannya kenapa suara masyarakat begitu kuat menghukum selebritas, tetapi diam ketika tokoh agama melakukan pelanggaran serupa?
Tantangan Identitas Muslim Modern
Fenomena ini bukan seruan untuk membenci agama atau membenarkan mereka yang keluar. Namun hanya satu makna utama yang muncul dari data, kasus, dan reaksi sosial:
Agama jatuh bukan karena dibenci musuhnya, tetapi karena dilukai penjaganya sendiri.
Jika ingin umat bertahan, teladan harus lebih keras daripada ceramah, dan kasih sayang harus lebih lantang daripada vonis.

Comments
Post a Comment