Waspada Zona Nyaman Bekerja Jadi Agent Call Center Indonesia Bertahun-tahun!
Pernah nggak ngerasa udah kerja keras bertahun-tahun tapi nggak ada yang bisa dibanggakan selain capek dan baju-baju yang numpuk di lemari? Itulah yang dirasain Candice setelah empat tahun kerja di dunia call center—dua tahun sebagai agen, dua tahun sebagai QA. Nggak semua orang bisa tahan dengan tekanan di industri ini, apalagi yang baru mulai atau bahkan yang lagi proses apply.
Capeknya kerja di call center tuh bukan cuma fisik, tapi juga mental dan emosional. Bayangin duduk 8 jam sehari, 5 hari seminggu, kadang lembur, belum lagi kalau pas peak season nggak bisa ambil cuti. Suara pelanggan yang marah-marah, harus tetep empati, belum lagi tekanan target... Bisa bikin kepala mau meledak. Dan, semua itu dibayar pakai waktu kita—waktu yang nggak bisa dibeli lagi.
Yang sering terlupa, penghasilan dari call center itu sebenarnya bukan cuma uang, tapi hasil tukar dari waktu yang nggak bisa diputar ulang. Jadi, saat beli sesuatu yang sebenernya nggak terlalu dibutuhin, kayak gadget terbaru atau sneakers hype, coba deh pikir: waktu yang dipake buat beli ini, worth it nggak?
Banyak ex-pekerja call center indonesia ngaku, setelah resign, tabungan cuma sisa beberapa juta rupiah. Empat tahun kerja tapi nggak punya simpanan. Uangnya habis buat beli barang yang sekarang cuma jadi tumpukan di lemari. Kalau waktu bisa diulang, dia bakal lebih bijak. Harusnya dulu invest di diri sendiri. Bukan soal beli kursus mahal atau langsung kuliah lagi, tapi bisa juga hal-hal sederhana yang bantu kita berkembang secara profesional dan mental.
Nah, satu lagi yang kadang diabaikan: perkembangan teknologi. Artificial Intelligence makin canggih, dan beberapa orang percaya kalau AI bisa aja pelan-pelan gantiin kerjaan di call center. Mungkin nggak sekarang, tapi bisa aja dalam lima sampai sepuluh tahun ke depan. Kalau ternyata itu kejadian, apa yang udah disiapin buat cadangan?
Konsultan keuangan nyaranin supaya mulai sekarang kita mikir jauh ke depan. Nggak harus ninggalin call center langsung, tapi mulai siapin rencana B. Entah itu bisnis kecil-kecilan, skill baru, atau sumber penghasilan lain. Bayangin enaknya bisa tidur tenang karena tau, kalau suatu saat pekerjaan utama terganggu, masih ada pegangan lain.
Ada baiknya juga sebelum beli sesuatu, tanya ke diri sendiri: “Bisa hidup tanpa ini nggak?” Kalau jawabannya bisa, berarti lebih baik uangnya dialihin buat hal yang lebih penting—yang bantu kamu bertahan kalau suatu hari nanti kondisi berubah drastis.
Kalau sekarang kamu masih baru di dunia call center dan mikir kerjaan ini udah cukup buat masa depan, coba pikir ulang. Jangan puas terlalu cepat. Dunia kerja itu dinamis. Jangan tunggu krisis datang baru panik. Lebih baik siap dari sekarang.
Kita bakal bahas lebih detail gimana caranya investasi ke diri sendiri, biar kita bisa lebih stabil secara finansial, mental, dan profesional. Tapi yang paling penting, jangan cuma dengerin—lakuin juga.
Comments
Post a Comment