Simulasi Tes Berlitz Call Center Indonesia
Pernah denger tentang Berlitz test? Tes ini sebenarnya semacam interview dalam bahasa Inggris yang tujuannya buat ngukur sejauh mana kemampuan speaking dalam percakapan sehari-hari. Tapi yang bikin menarik bukan cuma pertanyaannya, tapi juga cerita-cerita seru yang muncul selama tes berlangsung.
Ngomong-ngomong, agent ini bukan cuma jago ngomong bahasa Inggris, tapi juga punya banyak cerita menarik. Salah satunya soal rumahnya di kampung yang dipenuhi… kucing! Gak cuma satu dua, tapi selusin. Awalnya sih cuma ada satu dua yang nyasar ke rumah, eh lama-lama jadi banyak karena berkembang biak. Uniknya, mereka gak dikasih nama. Tapi di kampung? Apalagi kalau jumlahnya segudang? Ya udah, tinggal bareng aja, saling ngerti.
Kalau ngomongin pekerjaan, udah berpengalaman kerja di call center selama empat tahun. Jadi memang beda banget kerjaan yang banyak ngomong.
Di blog ini ada tips soal wawancara kerja, tes, sampai gimana caranya dapetin job offer. Tujuannya simpel: bantu orang lain yang pengen nyemplung ke industri ini tapi belum punya pengalaman.
Tapi bukan cuma soal kerjaan, juga hobi baca buku. Dulu suka banget sama buku self-help, tapi sekarang lebih sering baca fiksi, terutama genre fantasy dan murder mystery. Salah satu favoritnya adalah seri Discworld—seri novel fantasi dengan 41 buku. Sekarang lagi baca buku ke-25. Katanya, yang bikin suka sama genre ini tuh karena bisa ‘kabur’ dari dunia nyata dan masuk ke dunia lain lewat imajinasi. Ngebayangin tempat-tempat ajaib, karakter-karakter unik, dan cerita penuh petualangan itu jadi semacam liburan di dalam kepala.
Juga suka novel-novel Agatha Christie. Menurutnya, gaya tulisannya bikin otak ikut mikir dan menebak-nebak. Tapi beda cerita kalau baca buku-buku Stephen King. Walaupun diakui kalau King itu penulis hebat, tapi buku-bukunya terlalu gelap dan bikin suasana hati jadi murung. Padahal niat baca buku itu buat senang-senang, bukan malah tambah stres.
Menariknya lagi, akhir-akhir ini nemuin situs yang nyediain buku gratis. Walaupun tampilannya kadang berantakan dan gak dukung penulis secara langsung, tetap aja bisa bikin senang karena akhirnya bisa baca buku yang udah lama dicari. Tapi sadar juga, gak semua situs gratis itu legal. Ada yang memang dapet izin dari penulis, tapi banyak juga yang nggak.
Selain cerita soal buku dan kerjaan, sering ditanya soal arah ke tempat kerjanya. Ternyata, tinggal cuma 10 menit jalan kaki dari kantor. Jalurnya cukup jelas: keluar dari kostan, jalan dua blok ke jalan utama, lewatin jembatan penyeberangan, terus jalan lagi sampai ke mall, belok ke jalan kecil di sebelah pom bensin, dan akhirnya sampai ke gedung kantor yang warnanya biru. Gak ada plangnya, tapi ada satpam di depan gedung, jadi pasti ketahuan.
Nah, pas ditanya pendapat soal daur ulang. Tapi yang lebih penting lagi adalah berhenti produksi plastik dan mulai pakai bahan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Sempat nonton dokumenter yang bilang kalau gak semua plastik bisa didaur ulang. Yang transparan bisa, tapi yang berwarna enggak—karena perusahaan gak bisa rebrand plastik berwarna itu. Jadi, klaim daur ulang itu seringnya cuma pemanis.
Comments
Post a Comment