Cara Hadapi Konsumen Marah dan Transfer Supervisor Call Center Indonesia


Kadang-kadang, urusan yang kelihatannya simpel kayak bayar tagihan bisa berubah jadi drama level sinetron, apalagi kalau udah nyangkut soal uang dan telepon CS. Tapi... ternyata, nggak sesederhana itu.

Sebelum masuk ke bagian emosi-emosian, awalnya si agen udah jawab panggilan dengan sapaan yang sopan dan ramah. Standar banget, tapi cukup profesional. Intinya, dia marah besar karena katanya udah bayar Rp850.000 buat internet satu bulan, tapi entah kenapa tagihannya sekarang nambah Rp230.000 lagi.

Anehnya, waktu agen coba tenangin situasi dan minta informasi seperti nomor pelanggan atau nama lengkap buat proses pengecekan, pelanggan justru makin emosi. Dia merasa CS nggak bisa bantu dan malah lempar-lempar jawaban. Puncaknya? Dia bilang, “Kalau nggak bisa bantu, saya minta bicara sama supervisor sekarang juga!”

Di sinilah suasana makin panas. Agen sempat coba tahan dulu supaya bisa validasi datanya dulu, tapi pelanggan tetap ngotot. Akhirnya, permintaan dikabulkan. Agen minta izin buat menghubungkan ke supervisor. Katanya, dia udah capek bolak-balik nelpon dan dapat jawaban yang nggak memuaskan.

Pas bagian supervisor masuk, gaya bicaranya lebih tegas dan langsung to the point. Dia dengerin dulu keluhan pelanggan dengan tenang. Setelah itu baru dijelasin bahwa tagihan tambahan itu sebenarnya biaya instalasi tambahan yang sebelumnya udah dijelasin waktu aktivasi layanan. Tapi si pelanggan ngotot bilang nggak pernah dikasih tahu apa-apa soal itu.

Lama-lama, setelah dijelasin ulang dan diminta cek kembali email atau kontrak awal, nada pelanggan mulai berubah. Dia mulai pelan ngomongnya dan malah minta maaf karena tadi sempat kasar. Ujung-ujungnya? Dia bilang, “Oke, saya ngerti sekarang. Maaf tadi sempat emosi.”

Kejadian ini bukan cuma soal tagihan dan transfer call doang, tapi juga pelajaran tentang pentingnya komunikasi, kesabaran, dan cara ngadepin pelanggan marah. Dari sisi CS, mereka harus tetap sabar, sopan, dan tetap fokus menyelesaikan masalah. Dari sisi pelanggan? Kadang emosi itu bikin semuanya keruh, padahal solusi bisa ditemukan asal mau tenang dan dengerin dulu.

Comments

Popular posts from this blog

Tips Simulasi Mock Call Center Indonesia

Cara Jawab Pertanyaan “Ceritain Tentang Diri Kamu” di Interview Call Center Indonesia

Tips Interview Call Center Indonesia Jawab Kenapa Kami Harus Merekrut Kamu?