Berlitz Test Buat Call Center Indonesia
Katanya sih lebih susah dari Versant, dan banyak yang gagal di sini. Tapi sebenernya, kalau ngerti cara mainnya, gak sesulit itu kok.
Gambaran singkatnya, tes ini semacam interview lewat telepon selama 15 menit, dan kamu bakal ngobrol sama orang (bukan robot) yang disebut administrator Berlitz. Nah, yang bikin beda dari interview biasa, kamu gak harus nunjukin pengalaman kerja atau pamer CV. Justru obrolannya lebih ke hal-hal personal dan santai. Misalnya, kamu bisa aja ditanya soal hobi, kegiatan sehari-hari, sampai... nama kucing di kampung!
Serius, itu kejadian nyata. Ada yang sampai ditanya soal global warming, pendapat soal daur ulang, terus ditanya juga soal arah jalan dari apartemen ke kantor. Jadi, selain harus bisa cerita tentang diri sendiri, kamu juga harus siap ditanya pendapat dan ngasih petunjuk arah. Yang penting, jawabannya jelas, gak muter-muter, dan tetap profesional.
Terus, ada juga yang ngerasa salah satu bagian paling susah itu waktu diminta jelasin arah dari satu tempat ke tempat lain. Misalnya, dari rumah ke kantor. Ini bukan soal seberapa sering kamu jalan-jalan, tapi seberapa jago kamu pake preposisi dalam Bahasa Inggris kayak “across”, “behind”, “towards”, atau “along”. Kalau asal nyebut, bisa bikin bingung. Jadi latihan bagian ini penting banget!
Satu hal yang patut dicatat: jangan pernah bahas topik sensitif kayak politik, agama, atau hal-hal vulgar. Walaupun adminnya ramah dan obrolannya santai, tetap harus jaga etika. Tujuan dari tes ini adalah ngukur seberapa baik kamu bisa komunikasi dalam Bahasa Inggris, bukan buat debat isu berat.
Ngomong-ngomong, kalau kamu belum terbiasa ngobrol dalam Bahasa Inggris secara spontan, itu tantangan besar. Salah satunya dengan senyum. Kedengerannya sepele, tapi efeknya gede. Suara kamu bakal terdengar lebih ramah dan percaya diri. Coba deh ucapin kalimat sambil senyum, suaranya pasti beda!
Biar jawabannya juga gak berantakan, kamu bisa pake yang namanya kerangka PREP: Point (sampaikan pendapat), Reason (kasih alasannya), Example (contohnya gimana), dan tutup lagi dengan Point (ulang pendapat kamu).
Contohnya gini:
"Aku suka banget baca buku self-help, karena ngebuka wawasan dan ngebantu aku berkembang, terutama soal finansial. Misalnya, dari sana aku baru tahu tentang blogging dan passive income. Jadi, ya... aku gak bakal berhenti baca buku self-help."
Simple, to the point, dan jelas alurnya.
Buat kamu yang deg-degan, tenang. Si administrator justru biasanya ramah dan bikin suasana jadi cair. Bahkan ada yang cerita kalau dia sempat terlalu semangat cerita dan dipotong di tengah kalimat, tapi cara adminnya potong obrolan itu sopan banget, gak bikin tersinggung sama sekali.
Soal hasil tes, biasanya kamu bakal dapat skor dari A1 sampai C2. Nah, buat lolos ke kebanyakan call center, target minimalnya itu B2. Tapi bisa jadi, di perusahaan tertentu, skor B1 masih bisa diterima tergantung akun yang dilamar. Jadi, jangan patah semangat dulu kalau gak dapet nilai tinggi banget.
Intinya, jangan terlalu stres mikirin Berlitz. Latihan ngomong spontan, biasakan dengerin percakapan Bahasa Inggris, dan pelajari preposisi. Terakhir, bersikap santai tapi tetap sopan. Ingat, ini bukan soal seberapa pintar kamu, tapi seberapa lancar dan nyaman kamu ngobrol dalam Bahasa Inggris. Jawab aja sesuai pandangan kamu. Gak ada jawaban benar atau salah, yang penting bisa ngasih alasan yang masuk akal.
Comments
Post a Comment