Cara Jawab “Jualin Pulpen Ini” Waktu Interview Call Center Indonesia


Pernah nggak, pas interview kerja, tiba-tiba ditodong pertanyaan, “Coba jualin pulpen ini ke saya”? Nggak peduli posisi yang dilamar, entah itu sales atau customer service, pertanyaan ini sering banget keluar. Tapi tenang, sebenernya ini bukan soal pulpen aja, tapi soal gimana cara kita ngejual apa pun.

Ceritanya begini…

Banyak orang mikir, “Ah gampang, tinggal sebut fitur-fitur pulpennya, terus selesai deh.” Sayangnya, itu pendekatan yang bisa jadi malah blunder. Contohnya ada yang jawab, “Pulpen ini bisa nulis, jadi senter, dan juga taser buat perlindungan.” Kedengeran keren? Iya, tapi apa bener itu yang dicari pembeli?

Ternyata, si pewawancara nggak suka gimmick. Dia lebih prefer pulpen simpel tanpa tambahan fitur. Nah, di sinilah letak kesalahannya—nggak semua orang punya kebutuhan yang sama, jadi jangan langsung berasumsi.

Jadi, harus gimana dong?

Langkah pertama: tanya dulu. Yup, ini kunci penting yang sering dilewatkan. Tanyain kebutuhan calon pembeli, misalnya:

- Seberapa sering pakai pulpen?

- Paling sebel sama fitur apa dari pulpen?

- Suka model tertentu nggak?

Dari situ, baru bisa ditawarin solusi yang pas. Misalnya ada yang selalu kehilangan pulpen tiap minggu. Nah, bisa tuh ditawarin pulpen dengan pelacak GPS, lengkap dengan koneksi ke HP. Walau harganya agak mahal, tapi kalau dihitung-hitung, justru lebih hemat dalam jangka panjang.

Tapi… gimana kalau pembelinya udah puas sama pulpennya sekarang?

Nah, ini triknya: jangan jual “kebutuhan”, tapi gali “keinginan”. Contohnya ada yang pakai pulpen buat nulis jurnal harian. Dia udah nyaman sih sama pulpennya, tapi ternyata dia punya buku jurnal khusus yang dia anggap spesial.

Di sinilah kesempatan muncul. Bisa ditanya, “Kalau bukunya spesial, kenapa pulpennya nggak ikut spesial?” Terus tawarin pulpen yang desainnya unik, eksklusif, dan jadi simbol perkembangan diri. Penjualannya bukan soal produk, tapi soal makna yang dibawa si pulpen itu.

Kalau pengen versi jawaban yang simpel gimana?

Boleh juga. Cukup tanya dua hal aja:

- Apa yang paling ngeselin dari pulpen?

- Peduli sama tampilan pulpen nggak?

Misalnya, ada yang bilang paling males kalau nggak bisa hapus tulisan. Nah, tinggal tawarin pulpen dengan fitur penghapus, tapi tetap pakai tinta. Jadi seperti gabungan antara pensil dan pulpen. Tambahin info kalau perusahaan pulpennya udah berdiri ratusan tahun dan terkenal dengan kualitasnya. Simple tapi kena sasaran.

Ingat juga, ini bukan tanya-jawab biasa.

Waktu dapet pertanyaan “jualin pulpen ini”, suasananya akan berubah jadi percakapan. Kamu harus aktif nanya, dan arahkan pembicaraan. Kalau pewawancara mulai nanya balik, itu tandanya kamu berhasil bangun minat dia. Justru kalau dia diem dan nggak tertarik, itu yang perlu dikhawatirkan.

Satu hal penting: pertanyaan ini bukan buat dijawab asal. Tujuannya untuk lihat seberapa jago kamu mikir cepat, ngobrol, dan tetap tenang walau dikasih skenario dadakan. Cocok banget buat dunia customer service atau sales yang penuh kejutan.

Kalau bisa, latihan sama temen. Minta dia jawab beda-beda tiap kamu tanya, biar kamu terbiasa improvisasi. Dan pas beneran interview, jangan takut buat ambil alih percakapan. Justru itu yang dinilai—gimana kamu bisa pimpin diskusi.

Comments

Popular posts from this blog

Cara Jawab Pertanyaan “Ceritain Tentang Diri Kamu” di Interview Call Center Indonesia

Tips Simulasi Mock Call Center Indonesia

Tips Interview Call Center Indonesia Jawab Kenapa Kami Harus Merekrut Kamu?