Posts

Showing posts from June, 2025

Cara Tone of Voice Saat Melayani Customer Call Center Indonesia

Image
  Pernah dengar istilah “bukan apa yang dikatakan, tapi bagaimana cara mengatakannya”? Nah, itu ngena banget buat kamu yang kerja di dunia customer service. Soal grammar memang penting, tapi percaya deh, tone of voice jauh lebih menentukan apakah pelanggan bakal merasa didengar dan dihargai, atau malah makin kesal. Kenapa Tone of Voice Penting Menurut classroom.com, tone of voice itu kemampuan kita mengubah makna kata-kata yang kita ucapkan lewat intonasi, pitch, tempo, dan volume suara. Jadi, satu kalimat yang sama bisa terasa ramah banget, atau malah terdengar nyolot, tergantung nada yang dipakai. Contoh Kasus: Satu Kalimat, Lima Nada, Lima Rasa Nada ceria dan ramah, terdengar seperti senyum yang tulus. Cocok buat ngobrol sama pelanggan yang juga ramah. Nada lembut dan empati, bikin pelanggan yang sedang sedih merasa didampingi. Cocok kalau pelanggan baru kehilangan hewan peliharaan atau punya masalah pribadi. Nada tegas dan meyakinkan, cocok kalau pelanggan udah frustrasi karena...

Cara Agent Call Center Indonesia Terdengar Percaya Diri Saat Telepon dengan Pelanggan Marah

Image
 Pernah gak sih merasa suara sendiri goyah pas harus ngomong sama pelanggan yang lagi marah? Kadang, bukan kata-katanya yang bikin pelanggan percaya atau nggak, tapi cara nyampeinnya—terutama nada suara. Salah satu trik paling ampuh buat terdengar lebih percaya diri di telepon adalah... pitch suara. Yap, pitch itu tinggi rendahnya nada suara saat ngomong. Dan percaya deh, pitch yang pas bisa bikin kamu terdengar yakin walaupun dalam hati deg-degan setengah mati. Pitch Suara Rendah = Lebih Yakin Ada dua contoh agen yang ngomong kalimat sama persis, tapi kesannya beda banget. Agen pertama ngomong dengan nada tinggi di akhir kalimat kayak orang ragu. Agen kedua, suaranya tenang dan cenderung rendah di akhir kalimat. Hasilnya? Agen kedua terdengar jauh lebih meyakinkan. Kalau diucapkan dengan suara naik di akhir kalimat, kesannya malah kayak nanya, bukan yakin. Tapi kalau diucapin dengan nada turun, langsung terdengar tegas dan profesional. Hindari Nada Tanya Saat Bukan Bertanya Ini ke...

Agent Call Center Indonesia Jangan Cuman Andalkan Template dan FAQ

Image
Praktis, cepat, dan nggak bikin capek ngetik ulang. Tapi, di balik kepraktisannya itu, ada jebakan yang sering bikin kualitas layanan jadi jeblok. Dan sayangnya, banyak agen call center pemula yang masih terjebak di situ. Ketika Jawaban Serba Sama Malah Bikin Masalah Coba bayangin kamu kirim email ke layanan pelanggan. Di situ kamu nanya empat hal: minta ubah pesanan, nanya jumlah refund, estimasi pengembalian uang, dan kapan barang dikirim. Tapi balasan yang kamu dapat? Cuma template singkat tentang perubahan pesanan. Yang dijawab cuma satu poin. Tiga sisanya? Diabaikan total. Jawaban Template Itu Boleh, Asal... Template bukan musuh. Justru, template itu alat bantu yang berguna banget asal dipakai dengan benar. Contohnya, waktu agen Agen pakai template buat jawab email pelanggan. Tapi bedanya, dia modifikasi isinya. Dia tambahin informasi yang dibutuhkan pelanggan: - Menyebutkan bahwa pesanan apron hitam diubah jadi biru - Menginformasikan refund sebesar Rp.50.000 - Menjelaskan pengem...

Kenapa Jadi Agen Call Center Indonesia Harus Punya Naluri Detektif?

Image
  Di dunia layanan pelanggan, terutama di call center, salah satu kesalahan klasik yang sering banget dilakukan agen pemula adalah... nggak proaktif. Maksudnya gimana? Jadi, mereka hanya menjawab apa yang ditanyakan pelanggan—tanpa berpikir lebih jauh, tanpa mempertimbangkan kemungkinan masalah yang bisa muncul nanti. Padahal, jadi agen yang baik itu bukan cuma soal menjawab dengan ramah, tapi juga soal berpikir ke depan. Punya inisiatif untuk bantu pelanggan menghindari masalah yang belum terjadi. Nah, ini nih yang disebut sikap proaktif. Contoh Nyata: Ketika Agen Cuma Menjawab, Tapi Nggak Menyelamatkan Bayangin skenario ini. Seorang pelanggan, Customer, nelpon dan bilang dia mau balikin dua barang karena ukurannya nggak pas. Agen langsung kasih prosedur: bawa barang dan label retur ke kantor pos, dan refund akan diproses dalam tujuh hari. Sekilas, jawabannya terasa benar dan sopan. Tapi ada satu masalah besar: Agen nggak nanya barang apa aja yang mau dikembalikan. Padahal, di per...

Kesalahan Fatal Agen Call Center Indonesia

Image
  Kadang di dunia call center, ada satu kesalahan yang sering banget dilakukan sama para agen baru. Bukan soal cara bicara, bukan juga karena gak sopan—tapi karena terlalu terpaku sama alur skrip alias call flow. Padahal, gak semua pertanyaan pelanggan harus dijawab dengan satu paket lengkap ala prosedur tujuh langkah. Nah, ini yang jadi fokus bahasan kali ini. Contohnya gini. Seorang pelanggan tanya, “Berapa biaya langganan internet 20 Mbps fiber?” Pertanyaannya jelas banget, to the point. Tapi agen malah jawab, “Tentu, saya akan bantu. Jadi, kalau saya pahami, Anda ingin mengetahui harga paket internet kami, benar begitu?” Nah, di sinilah letak kesalahannya. Bukannya langsung jawab, agen malah muter-muter dulu. Tujuannya sih buat kasih kesan sopan dan terstruktur, tapi efeknya malah bikin pelanggan bingung atau malah kesel. Bandingkan dengan contoh lain yang jauh lebih efisien. Pelanggan tanya hal yang sama, dan agen langsung jawab, “Untuk koneksi fiber 20 Mbps, biayanya Rp300.00...

Agen Call Center Indonesia Hadapi Customer yang Marah Karena Janji Tidak Ditepati

Image
  Kadang yang bikin panas bukan nominalnya, tapi janji yang enggak ditepati. Cerita ini datang dari Customer, pelanggan yang kesal bukan main gara-gara satu hal: voucher diskon Rp10 ribu. Kedengarannya sepele, ya? Awalnya, Customer nelpon ke customer service dan ditangani oleh seorang agen bernama Agen. Nada suaranya langsung tajam, penuh kemarahan. Katanya, dia udah nungguin janji voucher pengganti yang seharusnya dikirim dalam 24 jam. Tapi yang datang? Nihil. Bahkan email-nya diabaikan. Jelas aja, dia kesal banget. Agen, tetap tenang. Dia coba bantu ngecek data dan... ternyata voucher yang dibilang “enggak bisa dipakai” itu sebenarnya udah digunakan di pembelian juicer tanggal 2 April. Harga aslinya Rp49.999, tapi setelah diskon, Customer cuma bayar Rp39.999. Jadi sistem nggak salah. Voucher udah dipakai. Tapi Customer enggak bisa terima. Fokusnya bukan soal voucher itu udah dipakai atau belum, tapi soal janji dari agen sebelumnya—Agen—yang katanya akan kirim voucher baru. Baginy...

Tips Interview Behavioral Call Center Indonesia

Image
Pernah ngalamin interview kerja di call center dan ditanya macam-macam soal pengalaman kerja sebelumnya? Nah, itu namanya pertanyaan behavioral. Tujuannya simpel: recruiter mau tahu gimana cara kita kerja, mikir, dan ngadepin tantangan sehari-hari sebagai agen call center. Nggak Semua Harus Pakai STAR Method Tapi kadang ada juga pertanyaan yang nggak minta cerita spesifik, cuma nanya pendapat atau kebiasaan kita. Nah, buat yang ini, jawab langsung aja pakai argumen dan penjelasan pendukung. Gampangnya: jawaban + alasan. Contohnya kayak gini: “Gimana caramu menyeimbangkan kecepatan dan kualitas layanan pelanggan?” Jawabannya bisa kayak: tahu kapan harus cepat, kapan harus teliti. Kalau pelanggannya udah paham teknologi dan buru-buru, ya harus cepat. Tapi kalau pelanggannya marah dan butuh didengarkan, ya fokus dulu ke kualitas dan empati. Kuncinya: baca situasi. Cerita Tentang Pelanggan Marah dan Refund yang Mustahil Pernah dapet pelanggan dia ngotot minta refund buat tas yang sebenerny...

Study Case Call Center Indonesia : Pelanggan Komplain di Perusahaan Voucher Diskon

Image
Namanya juga dunia customer service, kadang nggak cuma dituntut sabar, tapi juga harus tahan mental. Kayak pengalaman seorang agen CS dari perusahaan voucher diskon, yang harus meladeni pelanggan super emosional bernama Septi. Ceritanya sih “cuma” soal voucher diskon, tapi percakapannya bisa bikin siapa pun geleng-geleng kepala. Emosi Meledak di Awal Panggilan Begitu telpon nyambung, Septi langsung meledak. Nada bicaranya tinggi, kata-katanya kasar. Dia curiga perusahaan ini bakal bangkrut karena menurutnya layanan yang dia terima parah banget. Masalah utamanya adalah: dia dapat voucher diskon yang katanya nggak bisa dipakai, padahal dia udah dijanjikan voucher pengganti lewat email. Agen tetap tenang. Dia jawab dengan sopan dan minta Septi menjelaskan masalahnya lebih rinci. Di tahap awal kayak gini, penting banget buat ngasih ruang pelanggan mengeluarkan unek-uneknya dulu. “Kesalahan” yang Sebenarnya Udah Terpakai Setelah Septi cerita panjang lebar soal kecewanya dia karena harus nun...

Cara Hadapi Pelanggan Ngamuk di Call Center Indonesia

Image
Ngadepin pelanggan yang marah memang bukan hal baru buat yang kerja di dunia customer service. Tapi nggak semua pelanggan marah itu sama. Ada yang cuma kecewa, tapi masih sopan. Ada juga yang udah mulai maki-maki, teriak, bahkan sampai bawa isu sensitif. Nah, biar nggak kelabakan, ada beberapa trik simpel tapi efektif yang bisa dicoba. Saat Harus Bilang “Tidak” Kadang, bukan karena malas bantu, tapi emang nggak ada solusinya. Misalnya, permintaan pelanggan udah pernah dikabulkan sebelumnya dan nggak bisa diulang. Dalam situasi kayak gini, penting banget buat tetap tenang, jelasin alasannya, dan tetap kasih empati. Contohnya kayak, “Saya ngerti ini bikin kecewa, tapi karena sebelumnya udah dikasih pengecualian, kali ini kami nggak bisa kasih lagi.” Ketika Nada Suara Makin Tinggi Teriakan bisa jadi tanda frustrasi, tapi kalau terus-terusan tanpa henti, udah masuk kategori kasar. Di titik ini, agen bisa kasih peringatan dengan nada tegas, contohnya, “Saya bisa bantu, tapi saya butuh waktu...

Realita Pahit Dunia Call Center Indonesia: Capek, Tapi Banyak yang Tetap Bertahan

Image
Kerja di dunia call center bukan cuma soal ngobrol sama pelanggan atau duduk di depan komputer berjam-jam. Di balik itu semua, ada sederet tantangan yang kadang bikin orang mikir dua kali buat bertahan. Tapi anehnya, banyak juga yang tetap bertahan bertahun-tahun di industri ini. Kenapa? Shift Malam Bikin Badan Ambyar Salah satu tantangan paling umum ya shift malam. Bukan cuma soal begadang, tapi lebih ke gimana tubuh jadi susah kompromi. Manusia dasarnya makhluk siang, jadi kalau pola hidup dipaksa berubah—kerja malam, tidur siang—otomatis ritme tubuh ikutan kacau. Dan jangan salah, mood, kesehatan, sampai performa kerja bisa ikut terganggu. Ada yang beruntung dapat shift siang. Tapi buat sebagian besar, rutinitas berubah-ubah antara shift siang dan malam bisa bikin tubuh dan mental kelimpungan. Waktu Istirahat Kadang Cuma Mimpi Dalam kerjaan lain, biasanya masih ada jeda antar tugas. Tapi di call center? Jangan harap. Selesai satu call, satu detik kemudian udah ada pelanggan lain yan...

Deretan Keuntungan Kerja di Call Center Indonesia yang Bikin Betah

Image
Kerja di dunia call center sering dipandang sebelah mata. Banyak yang bilang cuma kerja malam, capek, stres, dan katanya nggak ada masa depan. Tapi tunggu dulu—kalau dilihat lebih dalam, ada banyak banget keuntungan yang bisa bikin siapa pun mikir dua kali sebelum meremehkan profesi ini. Gaji yang Nggak Main-Main Dulu, sebelum nyemplung ke dunia call center, gaji sebagai kasir atau service crew bisa dibilang nyesek banget. Bahkan ada yang cuma dapat Rp100 ribu per hari. Setelah dikurangi biaya kos dan kirim ke rumah, sisa buat hidup nggak sampai Rp1 juta sebulan. Bandingin sama gaji awal di call center yang bisa mulai dari Rp5 juta sebulan. Itu belum termasuk bonus dan tunjangan lainnya, ya. Bonus Kehadiran, Kinerja, dan Tambahan Lainnya Nggak cuma gaji pokok, call center juga royal soal bonus. Misalnya, ada bonus kehadiran buat yang nggak pernah telat atau absen. Nilainya bisa sampai Rp1 juta sebulan, tergantung kebijakan perusahaan. Lalu ada juga bonus kinerja—buat CS biasa bisa dapa...

Cara Jawab Pertanyaan "Gimana Cara Kamu Ngadepin Stres?" Saat Interview Call Center Indonesia

Image
Kalau lagi interview kerja buat posisi di call center, pasti salah satu pertanyaan wajib yang muncul adalah: "Gimana cara kamu menangani stres?" Nah, jawaban yang kamu kasih bisa bikin peluang diterima makin besar—atau malah bikin interviewer ilfeel. Jadi, penting banget buat jawab dengan tepat, jujur, dan realistis. Jangan Bilang Nggak Pernah Stres! Salah satu kesalahan paling sering terjadi tuh ketika orang bilang, “Saya nggak pernah stres.” Emangnya robot? Justru kalau kamu jawab kayak gitu, kesannya kayak kamu nggak sadar diri atau terlalu pede. Gimana interviewer mau percaya kamu bisa kerja di lingkungan penuh tekanan kalau kamu sendiri bilang nggak pernah ngerasa stres? Hindari Cerita Coping yang Nggak Sehat Meskipun jujur, itu bukan informasi yang perlu dibagi saat interview. Contoh Jawaban yang Aman dan Meyakinkan Misalnya, kamu bisa bilang kayak gini: "Makan makanan bergizi, olahraga, dan tidur cukup. Setiap kali aku mulai ngabaikan salah satunya, biasanya langs...

Pertanyaan Alasan Keluar dari Pekerjaan Lama Saat Interview Call Center Indonesia

Image
Banyak orang yang terlalu panjang menjawab saat ditanya, “Kenapa keluar dari kerjaan sebelumnya?” Padahal, makin lama waktu dihabiskan buat jelasin itu, makin sedikit waktu buat nunjukin kalau kita ini kandidat yang layak banget direkrut. Misalnya, “Waktu itu perusahaan kehilangan klien utama, dan karena sistem mereka last in first out, saya termasuk dari 50 karyawan yang terpaksa dilepas. Tapi selama di sana, TL saya bisa menjamin performa saya selalu bagus.” Nah, itu contoh jawaban yang tetap elegan tanpa nyalahin perusahaan lama. Jangan juga sampai terjebak ngomong jelek soal kantor sebelumnya. Meski itu kenyataan, interviewer bakal mikir, “Wah, nanti bisa-bisa orang ini ngomongin kantor kita juga.” Jadi walaupun tempat kerja dulu emang toxic atau atasan nggak becus, cukup simpan buat cerita ke teman aja, bukan buat interview. Kalau alasan keluar karena pengen upgrade diri, itu juga bisa disampaikan dengan cara yang lebih halus. Contohnya gini, “Saya senang kerja sebelumnya sebagai ...

Cara Jawab Pertanyaan "Di Mana Kamu Lihat Dirimu 5 Tahun Lagi?" Saat Interview Call Center Indonesia

Image
Pertanyaan klasik ini sering banget bikin bingung pelamar kerja: "Di mana kamu melihat dirimu dalam lima tahun ke depan?" Kedengarannya simpel, tapi sebenarnya ini jebakan yang cukup tricky. Kalau jawabannya salah, bisa-bisa langsung dicoret dari daftar kandidat, meskipun kamu punya skill yang oke. Kesalahan Fatal: Jujur Tapi Kebablasan  "Lima tahun dari sekarang, saya ingin kerja di luar negeri sebagai perawat."  Atau, "Saya ingin punya bisnis sendiri dan jadi bos buat diri saya sendiri." Tapi masalahnya, ini disampaikan ke recruiter call center. Kalau dari awal udah nunjukin rencana buat cabut dalam waktu dekat, ya jelas mereka ragu buat ngeluarin biaya pelatihan untuk kamu. Logikanya, perusahaan mau karyawan yang betah dan bisa kasih keuntungan jangka panjang. Hati-Hati: Terlalu Yakin Juga Bisa Jadi Bumerang Contoh lain yang juga sering keluar:  "Saya pengen naik jabatan jadi project manager atau trainer dalam lima tahun." Kesan awalnya positi...

Cara Jawab “Jualin Pulpen Ini” Waktu Interview Call Center Indonesia

Image
Pernah nggak, pas interview kerja, tiba-tiba ditodong pertanyaan, “Coba jualin pulpen ini ke saya”? Nggak peduli posisi yang dilamar, entah itu sales atau customer service, pertanyaan ini sering banget keluar. Tapi tenang, sebenernya ini bukan soal pulpen aja, tapi soal gimana cara kita ngejual apa pun. Ceritanya begini… Banyak orang mikir, “Ah gampang, tinggal sebut fitur-fitur pulpennya, terus selesai deh.” Sayangnya, itu pendekatan yang bisa jadi malah blunder. Contohnya ada yang jawab, “Pulpen ini bisa nulis, jadi senter, dan juga taser buat perlindungan.” Kedengeran keren? Iya, tapi apa bener itu yang dicari pembeli? Ternyata, si pewawancara nggak suka gimmick. Dia lebih prefer pulpen simpel tanpa tambahan fitur. Nah, di sinilah letak kesalahannya—nggak semua orang punya kebutuhan yang sama, jadi jangan langsung berasumsi. Jadi, harus gimana dong? Langkah pertama: tanya dulu. Yup, ini kunci penting yang sering dilewatkan. Tanyain kebutuhan calon pembeli, misalnya: - Seberapa serin...

Warna Buat Orang Tunanetra? Ini Cara Jawabnya Saat Interview Kerja di Call Center Indonesia

Image
Pernah dapat pertanyaan nyeleneh pas interview kerja? Salah satu yang sering bikin orang bingung adalah: “Gimana cara kamu jelasin warna ke orang yang buta sejak lahir?” Kedengerannya aneh, tapi sebenarnya pertanyaan ini punya maksud yang penting banget, apalagi buat yang mau kerja di bidang layanan pelanggan. Intinya? Interviewer pengin tahu secepat apa kamu mikir dan seberapa kreatif kamu pas hadapi situasi nggak terduga. Warna Nggak Harus Soal Penglihatan Buat orang yang nggak pernah bisa lihat warna, penjelasan soal “biru itu seperti langit” atau “kuning itu seperti matahari” jelas nggak masuk akal. Misalnya, warna merah bisa dijelaskan kayak rasa hangat waktu dipeluk ibu saat petir menggelegar, atau ciuman penuh gairah dari pasangan. Merah itu tentang cinta dan kehangatan. Kalau Warna Punya Suara dan Rasa... Coba bayangkan warna biru sebagai rasa tenang waktu pijat sambil dengerin musik favorit. Atau keyakinan penuh saat tahu kamu bisa selesaikan tugas penting dengan baik. Biru it...

Cerita Cara dari Agen Call Center Indonesia jadi QA

Image
Dibandingin sama posisi CS yang harus angkat telepon terus seharian. Buat yang nggak terlalu suka ngobrol sama pelanggan tiap hari, posisi QA bisa jadi penyelamat. Ada cerita teman waktu pertama kali ditawarin jadi QA, sebenarnya nggak punya niat buat promosi ke posisi itu. Nggak daftar, nggak ngejar juga. Tapi direkomendasikan langsung sama QA pertama di tim, sebut aja namanya Bunga. Kita satu batch, sama-sama jadi pionir di akun kecil yang isinya cuma sekitar 5 agen. Nggak ada persaingan ketat, nggak ada drama rebutan posisi. Manajemen nanya ke Bunga siapa yang cocok jadi QA kedua, dan dia sebut nama temanku. Begitu aja. Soal gaji, ya bisa dibilang naik, tapi nggak signifikan. Dapat kenaikan sekitar 1 juta rupiah per bulan, tapi karena nggak lagi ambil calls, otomatis bonus performa juga hilang. Masih dapat bonus kehadiran sih, tapi kalau dihitung-hitung, total pendapatan per bulan kurang lebih tetap sama kayak pas masih jadi CS. Apa kerjanya lebih gampang? Menurutku iya. Karena ngga...

Apakah ada Script buat Agen Call Center Indonesia ?

Image
Pernah nggak sih mikir kalau kerja di call center itu gampang karena tinggal baca script aja? Dulu, pas masih kuliah, juga sempat mikir kayak gitu. Bahkan, dosenku pernah bilang, “Tenang aja, kerja di call center tuh gampang, semuanya udah disiapin, tinggal baca script.” Nah, waktu itu percaya-percaya aja. Tapi setelah benar-benar nyemplung kerja di dunia call center, ternyata kenyataannya jauh banget dari bayanganku. Emang sih, sebagian besar akun di call center itu ngasih script dan panduan ke agennya. Apalagi buat posisi sales yang memang harus menjual produk ke calon pelanggan. Ketika pelanggan nolak, script bisa jadi pegangan untuk kasih jawaban balik yang sesuai. Jadi semacam ada “jawaban siap pakai” buat alasan penolakan tertentu. Tapi jangan salah paham, script itu bukan solusi dari semua masalah. Kalau cuma andalkan script, bisa-bisa kita terdengar kayak robot. Padahal, pelanggan butuh ngobrol sama manusia, bukan mesin yang cuma baca teks. Makanya, meskipun script itu berguna,...

Cara Jawab Pertanyaan Kelebihan Kamu Saat Interview Call Center Indonesia

Image
Buat kamu yang lagi nyiapin diri buat interview kerja, ada satu pertanyaan yang hampir pasti muncul: “Apa kelebihan kamu?” Kelihatannya simpel, tapi ternyata lumayan tricky jawabnya. Tapi kalau bisa jawab dengan tepat, HRD bisa langsung tertarik. Nah, artikel ini bakal bantu kamu nyusun jawaban yang nggak cuma terdengar keren, tapi juga nyambung sama posisi call center atau customer service. Kita bahas caranya secara acak biar nggak ngebosenin, ya! Jangan Cuma Bilang “Saya Rajin” Salah satu kesalahan umum adalah jawab dengan kata-kata yang terlalu umum, kayak “saya pekerja keras” atau “saya disiplin”. Nggak salah sih, tapi itu terlalu luas. Harus ada penjelasan lebih lanjut, contoh konkretnya gimana, biar kesannya nggak asal-asalan. Belum Punya Pengalaman? Fokus di Soft Skill Aja! HRD biasanya ngerti kok, kamu belum punya pengalaman. Mereka juga tahu kamu nanti bakal dapat pelatihan. Jadi tunjukin aja kamu punya kepribadian yang bisa diajar dan gampang beradaptasi. Perpaduan Hard Skill...

Cara Agent Call Center Indonesia Ngasih Kabar Buruk ke Customer

Image
Ngasih kabar buruk ke pelanggan itu nggak pernah gampang. Tapi ada satu teknik yang bisa bikin semuanya terasa lebih ringan: positive scripting. Ini bukan soal memanipulasi, tapi tentang cara menyampaikan kebenaran dengan lebih empati dan sopan. Bayangin, tugas kita sama-sama ngasih tahu kenyataan, tapi dengan cara yang nggak bikin pelanggan merasa disudutkan. Misalnya, ketika seorang pelanggan nelpon karena internetnya mati, dan ternyata tagihannya belum dibayar. Kita bisa aja jawab: “Internetnya diputus karena belum bayar.” Tapi kebayang kan reaksi orang yang nerima kalimat sefrontal itu? Bisa-bisa langsung minta sambungin ke atasan. Sekarang bandingin sama kalimat: “Koneksi internetnya terputus karena ada keterlambatan pembayaran.” Sama-sama ngasih tahu kenyataannya, tapi versi yang kedua lebih netral dan nggak menyalahkan langsung. Bukan Bohong, Tapi Bikin Kabar Buruk Jadi Lebih ‘Manusiawi’ Positive scripting itu bukan tipu-tipu. Jangan salah, ini bukan cara buat nutupin kebenaran ...

Simulasi Tes Berlitz Call Center Indonesia

Image
Pernah denger tentang Berlitz test? Tes ini sebenarnya semacam interview dalam bahasa Inggris yang tujuannya buat ngukur sejauh mana kemampuan speaking dalam percakapan sehari-hari. Tapi yang bikin menarik bukan cuma pertanyaannya, tapi juga cerita-cerita seru yang muncul selama tes berlangsung. Ngomong-ngomong, agent ini bukan cuma jago ngomong bahasa Inggris, tapi juga punya banyak cerita menarik. Salah satunya soal rumahnya di kampung yang dipenuhi… kucing! Gak cuma satu dua, tapi selusin. Awalnya sih cuma ada satu dua yang nyasar ke rumah, eh lama-lama jadi banyak karena berkembang biak. Uniknya, mereka gak dikasih nama. Tapi di kampung? Apalagi kalau jumlahnya segudang? Ya udah, tinggal bareng aja, saling ngerti. Kalau ngomongin pekerjaan, udah berpengalaman kerja di call center selama empat tahun. Jadi memang beda banget kerjaan yang banyak ngomong. Di blog ini ada tips soal wawancara kerja, tes, sampai gimana caranya dapetin job offer. Tujuannya simpel: bantu orang lain yang pen...

Upgrade Diri Biar Ga Jadi Agent Call Center Indonesia Seumur Hidup

Image
  Kadang yang bikin seseorang berkembang bukan cuma soal punya uang banyak, tapi soal bagaimana caranya ngatur waktu dan belajar hal-hal baru. Nggak usah langsung mikir kursus mahal atau kuliah lagi. Sekarang ini, banyak banget jalan buat upgrade skill tanpa harus keluar rumah. Misalnya, YouTube. Platform ini nggak cuma buat nonton video lucu atau vlog doang. Kalau pintar, jadi sumber belajar tutorial bahasa Inggris, sampai digital marketing. Tinggal pilih sesuai kebutuhan. Yang menarik, belajar online itu fleksibel. Bisa disesuaikan sama waktu senggang, entah pagi, malam, atau pas istirahat kerja. Nggak harus duduk di kelas, cukup modal HP atau laptop, sinyal internet, dan niat. Tapi, punya skill aja kadang nggak cukup. Perlu juga kemampuan buat ngatur uang dan waktu. Bukan soal pelit, tapi lebih ke bijak dalam memanfaatkan sumber daya. Misalnya, daripada buang waktu scroll media sosial berjam-jam, lebih baik nonton video yang nambah wawasan. Atau kalau punya uang lebih, ikut kela...