Posts

Showing posts from May, 2025

Versant Test di Call Center Indonesia

Image
Pernah dengar soal Versant Test? Buat yang lagi ngincer kerjaan di call center, kemungkinan besar akan ketemu sama yang satu ini. Ujian ini sebenarnya bukan sesuatu yang perlu ditakuti, tapi emang butuh persiapan. Bukan trik sulap atau hack-hack aneh, tapi lebih ke latihan dan pemahaman tiap bagian tesnya. Sebenernya, bagian awalnya gampang banget, cuma baca doang. Serius, part A tuh isinya cuma baca kalimat yang dikasih. Kalau pernah duduk di bangku sekolah dan bisa baca kalimat bahasa Inggris standar, mestinya aman. Yang penting, perhatikan tanda baca, jeda yang pas, dan jangan terlalu cepat atau lambat waktu ngomong. Nah, lanjut ke part B: repeat. Tantangannya bukan di panjang kalimat aja, tapi juga di aksen pembicara. Karena suara rekaman yang muncul bisa dari berbagai aksen native English, kayak Amerika atau lainnya. Tapi, selama fokus dan udah biasa dengar bahasa Inggris, bisa banget dilewatin dengan mulus. Ngomongin soal bagian yang lebih menantang, part E alias "retelling ...

Trik Lulus Tes Speaking Call Center Indonesia

Image
Pernah nggak sih merasa deg-degan banget pas harus jawab pertanyaan berbahasa Inggris yang datangnya dari speaker? Nah, di sesi bagian D alias Sentence Builds, peserta bakal dengerin potongan-potongan kata yang harus disusun jadi kalimat utuh. Misalnya ada yang bilang "was reading my mother her favorite magazine", tugasnya adalah nyusun itu jadi: "My mother was reading her favorite magazine." Gampang? Tergantung, sih. Tapi yang jelas, latihan bikin makin lancar. Di bagian akhir tes, ada juga sesi terbuka. Di sinilah peserta diminta kasih pendapat soal hal-hal yang lumayan reflektif. Contohnya: "Menurut kamu, apakah media sosial berdampak negatif buat hidup orang-orang?" atau "Lebih enak tinggal di daerah tropis atau yang iklimnya sejuk?" Jawaban harus disampaikan dalam waktu 40 detik, jadi mikirnya nggak boleh kelamaan, tapi juga nggak bisa asal jawab. Salah satu bagian yang bikin banyak orang ketar-ketir adalah Part E: Story Retelling. Di sini p...

Belajar Ngomong Inggris Lebih Lancar ala Call Center Indonesia

Image
Waktu pertama kali kerja di call center, pengalaman amburadul bisa jadi cerita semua orang. Deg-degan? Sudah pasti. Tapi yang bikin makin panas dingin adalah saat pelanggan bilang, “Saya nggak ngerti ngomongan kamu.” Duh, langsung down. Bukan karena nggak bisa ngomong, tapi karena aksen kita beda banget sampai nggak bisa dimengerti. Dan ini bukan cuma sekali dua kali kejadian, tapi hampir sebulan penuh. Rasanya pengin nyerah. Tapi dari situ justru muncul pencerahan. Ternyata, selama ini kita terlalu sibuk belajar grammar, nulis, dan hafalin kosakata, tapi lupa satu hal paling penting: dengerin. Bukan sekadar nonton film atau dengerin lagu, tapi benar-benar dengerin percakapan orang yang pakai bahasa Inggris sebagai bahasa sehari-hari. Mulai dari cara mereka ngomong, naik turunnya intonasi, sampai logat kecil yang bisa bikin satu kata punya makna beda. Waktu kecil, orang-orang bule udah terbiasa dengerin bahasa Inggris sebelum bisa baca atau nulis. Mereka belajar ngomong dulu lewat deng...

Tips Call Center Indonesia : Cara Biar Nggak Canggung Saat Dead Air Waktu Hadapi Pelanggan

Image
Pernah nggak sih pas lagi nelpon pelanggan, terus tiba-tiba hening banget? Nggak ada suara, pelanggan diem, kita juga nggak tau mau ngomong apa. Nah, itu yang namanya dead air. Momen canggung yang kadang bikin panik karena ngerasa kayak ngobrol sama tembok. Kalau sering kejadian, pelanggan bisa mikir kita ngilang, nggak dengerin, bahkan tidur. Kasih Kabar ke Pelanggan untuk Mengurangi Dead Air Tapi tenang, ada beberapa trik buat ngatasin atau setidaknya ngurangin dead air ini. Salah satunya yang simpel tapi lumayan efektif itu ya… kasih kabar ke pelanggan soal apa yang lagi kita lakuin. Misalnya, “Saya lagi buka datanya ya, sistemnya baru di-restart jadi agak lama dikit.” Hal kayak gini tuh kelihatannya sepele, tapi bisa banget bikin pelanggan lebih tenang dan tahu kalau kita nggak ngilang. Manfaatkan Fitur Hold dengan Izin dan Penjelasan Tapi nggak semua masalah bisa diselesaikan dengan ngobrol santai. Kadang, kita memang butuh waktu buat cek info, isi form, atau nanya ke atasan. Di s...

Apa Bisa Introvert Kerja di Call Center Indonesia? Ini Jawabannya

Image
Introvert jadi call center? Justru banyak yang malah jadi agent andalan karena teliti dan jago dengerin. Tapi ya, bukan berarti perjalanannya mulus-mulus aja. Ada beberapa hal yang harus disiapin biar nggak burnout di tengah jalan. Jaga Kesehatan, Kunci Awal Biar Nggak Burnout Pertama-tama, satu hal penting yang sering diabaikan: jaga kesehatan. Kalau tubuh nggak fit, jangan harap bisa kerja maksimal. Nggak harus langganan gym kok, cukup yoga di rumah atau nonton video workout gratis di YouTube juga bisa. Yang penting konsisten, 10-30 menit sehari udah cukup bikin suasana hati lebih stabil. Jangan lupa tidur cukup, apalagi kalau kerja malam. Biar bisa tidur nyenyak, coba pasang tirai anti cahaya atau pakai kipas/AC biar kamar adem. Makanan juga harus dijaga. Badan sehat, pikiran pun lebih siap hadapi pelanggan yang kadang suka nyebelin. Ngobrol Non-Stop Bikin Lelah Ngomong-ngomong soal pelanggan, justru bagian ini yang bisa bikin mental terkuras habis. Bayangin aja, delapan jam ngobrol...

Cara Menghadapi Customer Marah (Hard Complaint) dan Tips Call Center Indonesia Supaya Sabar

Image
Telepon belum juga ditutup, tapi nada tinggi dari pelanggan langsung bikin suasana jadi panas. Ada masalah soal pemotongan pulsa, dan pelanggan ngerasa itu nggak adil. “Ini saya nggak merasa daftar layanan apapun, tapi kenapa pulsa saya kepotong terus?” Begitu nada frustrasi terdengar dari seberang sana. Tetap Tenang Meski Dihujani Kata-Kata Pedas Di sisi lain, seorang agent customer service tetap berusaha tenang. Suaranya lembut, tetap profesional meski telinganya barusan disambit kata-kata pedas. Dia coba klarifikasi, nanyain nomor pelanggan, terus konfirmasi nama dan beberapa data pribadi buat verifikasi. “Biar saya bantu cek, ya, Bu,” katanya sabar. Pelanggan Ngotot Pernah Komplain Pelanggan itu makin kesal karena dia merasa udah pernah telpon sebelumnya tapi nggak ada penyelesaian. Si agent coba jelasin kalau dia baru bisa bantu maksimal setelah semua data diverifikasi dan dicek sistem. Gaya ngomongnya tetap adem walau jelas situasinya lagi panas. Tetap Profesional Saat Diancam Pe...

Tahapan Training Agent Call Center Indonesia : Mock Call, Training Produk, Job Offer

Image
Sudah berhasil lolos interview kerja? Selamat, tapi jangan keburu lega. Ternyata, itu belum jadi tiket pasti buat dapat kerja di dunia call center. Masih ada empat tahap training yang harus dilalui, dan sayangnya, nggak semua orang berhasil sampai garis finish. Tahap Paling Menantang: Mock Call Biasanya sih, banyak yang kecele di tahap ketiga, yaitu mock call. Ini bukan mock call ecek-ecek yang biasa dipakai pas rekrutmen. Yang satu ini jauh lebih ribet dan kompleks. Kenapa? Karena semua jawaban yang dikasih harus berdasarkan ilmu yang udah dipelajari pas pelatihan produk. Nggak bisa ngarang. Jadi, hafalin alur percakapan alias call flow itu wajib banget. Bahkan, kalau bisa, cari teman pelatihan yang udah pernah kerja di call center, lalu latihan bareng. Saling bergantian jadi agen dan pelanggan, dengan skenario yang beda-beda. Fondasi Penting: Training Produk Ini tahap yang biasanya paling bikin ngantuk. Tapi jangan salah, ini juga yang paling krusial. Semua tentang perusahaan, kebija...

Cara Jawab Pertanyaan Interview "Apa Kelemahan Terbesarmu?" di Perusahaan Call Center Indonesia

Image
Ngomongin soal interview kerja, ada satu pertanyaan yang sering bikin orang deg-degan: "Apa kelemahan terbesarmu?" Nah, sayangnya, banyak banget yang jawabnya udah klise banget. Contohnya, “Saya perfeksionis” atau “Saya workaholic.” Jawaban-jawaban begini udah kayak template yang semua orang pakai. Padahal, pewawancara bisa langsung nebak dan malah terkesan nggak jujur. Hindari Jawaban Klise dan Manipulatif Sebenarnya, nggak ada yang salah dengan mengakui kelemahan. Yang penting, jangan kasih jawaban manipulatif seolah-olah kelemahan itu justru kekuatan yang terselubung. Bukannya simpati, malah bisa jadi bikin pewawancara mikir, “Kok kayak ngeles, ya?” Relevansi Kelemahan dengan Pekerjaan yang Dilamar Yang bikin penting juga, kelemahan yang diungkap harus relevan sama pekerjaan yang dilamar. Misalnya nih, kalau mau kerja di call center, dan bilang nggak nyaman ngobrol langsung sama orang asing, itu masih bisa ditoleransi. Tapi kalau bilang nggak suka berurusan sama atasan tia...

Jawaban Jujur Saat Interview Call Center Indonesia

Image
Oke, kita langsung to the point aja. Banyak yang nanya, “Kalau ditanya pas interview, kenapa mau kerja di call center, jawabnya apa ya?” Jawaban paling jujur—dan sering banget jadi alasan utama—ya karena uang. Gaji dan kerjaannya jelas. Tapi, boleh nggak sih bilang langsung gitu ke pewawancara? Jawabannya: boleh banget. Malah, itu udah jadi rahasia umum di dunia call center di Filipina (dan Indonesia juga sih). Semua orang tahu, banyak yang pindah kerja atau bahkan berhenti kuliah demi dapet gaji lebih layak di call center. Termasuk kamu, mungkin. Jadi, daripada ngeles aneh-aneh, mending jujur aja. Tapi inget, cara ngomongnya tetap harus sopan dan profesional. Misalnya, kamu bisa bilang kayak gini: "Saya memilih industri ini karena saya tahu hanya di sini saya bisa dapat penghasilan yang cukup buat bantu biaya kuliah adik saya. Saya sempat kerja sebagai perawat, tapi gajinya belum cukup untuk itu. Saya paham ini beda bidang, tapi saya serius mau bertahan di industri ini minimal li...

Ngetik Lamban, Bisa Nggak Masuk Call Center Indonesia?

Image
Gini ya, kalau kamu ngetik masih pake dua jari dan ngerasa lambat banget, sebenarnya bisa-bisa aja kerja di call center. Tapi... ya siap-siap aja nambah stres sendiri di tengah pekerjaan yang emang udah lumayan bikin kepala muter. Bukannya nggak mungkin, cuma pertanyaannya: kenapa nggak sekalian belajar ngetik cepet aja? Kenyataannya, ada beberapa posisi di call center yang memang mewajibkan kemampuan ngetik minimal, misalnya 30–40 kata per menit. Biasanya ini buat account yang sifatnya teknikal, di mana kamu harus ngetik catatan, info pelanggan, atau apapun itu secara cepat sambil tetap ngobrol di telepon. Nah, bayangin kalau kamu masih ngetik satu-satu huruf sambil ngelirik keyboard—bisa-bisa ACW (after-call work) kamu kelamaan, padahal batas waktu cuma dua menit, lho. Tapi tenang, belajar ngetik cepat itu nggak butuh waktu bertahun-tahun. Cukup konsisten latihan selama dua minggu sampai sebulan aja, skill ngetik kamu bisa naik drastis. Apalagi sekarang banyak banget aplikasi gratis ...

Nggak Bisa Bahasa Inggris, Apa Bisa Kerja di Call Center Indonesia?

Image
Sebenarnya, bisa nggaknya kerja di call center kalau Bahasa Inggris masih kurang itu tergantung. Tergantung seberapa parah atau seberapa lumayan kemampuan ngomong dan ngerti Bahasa Inggris kamu. Ini bukan soal grammar, tapi soal ngobrol lancar dan dipahami orang, terutama native speaker. Jadi komunikasi itu dua arah—ngomong dan juga ngerti respon lawan bicara. Kalau mau tahu kira-kira kamu cocok nggak buat kerja di call center, coba nilai kemampuan Bahasa Inggris kamu dari skala 1 sampai 4. Skor 1 itu level paling dasar—ngomong satu kalimat aja masih belepotan. Kalau kamu ada di level 4, artinya udah lancar banget, bisa ngomong dan ngerti Bahasa Inggris tanpa banyak mikir. Nah, yang seru itu di tengah-tengahnya. Misalnya kamu ada di level 2. Di level ini, biasanya kamu udah paham banyak aturan grammar, hafal struktur kalimat, tapi bisa jadi logat kamu masih kental banget atau susah ngerti kalau orang bule ngomong cepat. Bisa juga kamu udah ngerti apa yang mereka bilang, tapi giliran ng...

Perbedaan BPO dan Call Center Indonesia

Image
Jujur aja, masih banyak yang nganggep kalau BPO dan call center itu sama. Padahal, sebenarnya nggak sesimpel itu. Meski kedengerannya mirip-mirip, dua istilah ini punya perbedaan yang cukup jelas, apalagi kalau udah ngomongin soal kerjaan di industri layanan pelanggan. Pertama-tama, mari bahas dari hal yang paling familiar dulu: call center. Nah, call center itu ibarat markas tempat para agen duduk manis di balik headset dan handle telepon—baik itu nerima panggilan dari pelanggan atau menelepon balik. Gambarannya? Orang-orang duduk di bilik masing-masing, ngobrol sama pelanggan soal berbagai masalah: bisa soal tagihan, produk, komplain, dan semacamnya. Intinya, semuanya dilakukan lewat telepon. Gitu aja. Tapi begitu masuk ke dunia BPO alias Business Process Outsourcing, ceritanya mulai melebar. Nah, biar fokus ke bisnis utamanya, dia sewa perusahaan lain buat ngurusin bagian layanan pelanggan. Perusahaan kedua inilah yang disebut bagian dari BPO. Jadi mereka semacam partner kerja yang ...

Tips Interview Call Center Indonesia Jawab Kenapa Kami Harus Merekrut Kamu?

Image
Kadang, pas wawancara kerja—apalagi buat posisi call center—kita bakal dapat satu pertanyaan klasik yang bikin mikir keras: “Kenapa kami harus merekrut kamu?” Keliatannya sih simpel, tapi jawaban yang terlalu umum malah bisa bikin interviewer ilfeel. Nah, daripada jawab, “Saya orangnya ramah, teliti, dan pekerja keras,” mending jawab dengan cara yang bikin interviewer percaya sama kamu. Sebenarnya, tujuan utama mereka nanya kayak gitu bukan karena pengin tahu riwayat pendidikan kamu—karena itu udah mereka gali dari awal. Yang mereka cari sekarang adalah: seberapa pede kamu ngomong dan seberapa jago kamu meyakinkan orang. Dua hal ini krusial banget buat kerjaan yang tiap hari harus ngobrol sama orang asing. Salah satu cara jitu buat jawab pertanyaan ini adalah dengan cerita. Beneran cerita, bukan cuma bilang, “Saya suka tantangan.” Misalnya, ada pelamar cerita kalau dia pernah kerja jadi waitress, dan suatu hari ada pelanggan ngamuk-ngamuk karena makanannya kelamaan. Padahal dari awal u...

Mau Lolos Interview Call Center Indonesia? Ini Dia Tips Nggak Ribet Tapi Penting Banget!

Image
Pernah nggak sih ngerasa deg-degan pas mau ikut interview call center? Tenang, kamu nggak sendiri. Tapi daripada panik, mending siapin diri dengan trik-trik simpel tapi ampuh yang bisa bantu kamu tampil meyakinkan di depan HRD. Yang pertama dan paling penting: pahamin banget urutan call flow alias alur percakapan saat lagi handle customer. Jangan cuma hafal kayak robot, tapi ngerti juga maksud di balik setiap langkahnya. Gampang kok, cuma tujuh step aja. Kalau perlu, screenshot aja buat bahan belajar. Dari mulai greeting, cari tahu masalah, kasih solusi, sampai nutup telepon dengan sopan. Kalau kamu udah ngerti urutannya, ngobrol sama customer bakal terasa jauh lebih natural. Tapi tunggu, belum cukup sampai di situ. Ada satu hal lagi yang wajib banget kamu kuasai: product knowledge. Intinya, kamu harus ngerti produk atau layanan yang ditawarin perusahaan. Percuma jago ngomong tapi nggak bisa jawab pertanyaan customer soal detail produk, kan? Biasanya, pas sesi mock call di interview, k...

Cara Bikin Pelanggan Hotel Ngerasa Diperhatiin ala Call Center Indonesia

Image
Pernah denger istilah mock call? Tapi jangan bayangin kaku dan ngebosenin, karena contoh yang satu ini justru bikin kamu makin paham gimana rasanya jadi agen hotel yang pinter, cepet tanggap, dan tetep sopan. Contohnya, ada simulasi panggilan antara Ratna, si agen call center dari Hotel Ada Deh, dan Steven, calon tamu yang pengin booking kamar buat empat orang. Masalahnya, Steven belum sempet buka website hotel. Jadi dia minta saran langsung dari Ratna. Tantangannya? Harus nyesuaiin semua kebutuhan Steven dalam waktu singkat. Tapi untungnya, Ratna gercep. Awalnya, Ratna nanya, “Mau kamar tipe apa?” Tapi karena Steven nggak tau, dia malah balik nanya bisa nggak dia sebutin kebutuhan dulu dan Ratna yang nyesuaiin. Jawaban Ratna? Santai aja, “Absolutely!”. Steven butuh kamar buat dua pasangan, harus ada wifi dan kolam renang. Dari situ, Ratna nggak asal sebutin semua kamar yang ada. Dia langsung saring dan nyaranin Deluxe King—fasilitas lengkap, king-size bed, wifi, kolam renang, sarapan ...

Pahami Alur Komplain Booking Hotel di Call Center Indonesia

Image
Kebayang nggak sih lagi buru-buru, pengin booking hotel buat liburan, tapi malah nggak ngerti pilihan kamarnya? Nah, kasus kayak gini tuh sering banget kejadian, apalagi kalau pelanggan belum sempat buka website hotelnya. Contohnya kayak yang baru aja dilakukan Ratna dari Hotel Ada Deh. Dalam simulasi ini, dia nerima telepon dari Steven, pelanggan yang pengin booking dua kamar buat tanggal 18 Agustus. Tapi masalahnya, Steven belum sempat lihat-lihat pilihan kamar. Alhasil, dia minta tolong Ratna buat cariin yang cocok. Tantangan kecil nih buat agen, tapi justru seru! Awalnya, Ratna tawarin dua kamar Deluxe King. Kamarnya udah lengkap banget—ada king-size bed, wifi, akses kolam renang, plus sarapan dan makan siang. Tapi ya, harganya lumayan, $400 buat dua kamar. Steven mikir-mikir, soalnya agak kemahalan. Terus dia inget, di deket hotel ada pantai. Jadi dia mutusin buat skip fasilitas kolam renang dan cari kamar yang lebih murah. Ratna langsung sigap. Dia nyaranin kamar Classic King yan...

Tips Simulasi Mock Call Center Indonesia

Image
Hai, pernah dengar istilah mock call? Jadi, ini semacam simulasi panggilan yang biasa dilakukan untuk latihan bagi calon agen call center. Dalam simulasi ini, kita belajar cara melayani pelanggan dengan efektif, dari awal sampai akhir panggilan. Pembukaan yang Berkesan Setiap panggilan dimulai dengan sapaan. Bukan asal "halo", tapi lengkap dengan nama perusahaan dan nama kita. Contohnya, "Hi, terima kasih telah menghubungi PT Apa Aja Deh. Saya Ratna, ada yang bisa saya bantu?" Kalimat sederhana ini bikin pelanggan merasa dihargai dan jelas siapa yang mereka ajak bicara. Intinya, beri kesan profesional tapi tetap ramah. Pastikan Akun Pelanggan Di dunia call center, keamanan itu penting banget. Makanya, konfirmasi akun pelanggan adalah langkah yang wajib. Biasanya, kita minta nomor akun dan nama lengkap pelanggan. Langkah ini juga membantu memastikan kita bicara dengan orang yang tepat. Tapi kalau pelanggan nggak punya akun? Ya, langkah ini bisa dilewatkan. Jangan Lup...

Panduan Gaya Berpakaian Saat Interview di Call Center Indonesia

Image
Buat yang lagi bersiap untuk interview kerja di call center, pasti sempat kepikiran: “Harus pakai baju apa ya biar kelihatan profesional?” Tenang, meskipun penampilan penting, sebenarnya itu bukan hal utama yang bakal dinilai saat interview di industri ini. Yang paling penting tetap bagaimana cara bicara, kemampuan komunikasi, dan kepercayaan diri. Tetap harus kelihatan rapi dan sopan. Nah, biar nggak bingung, ini dia beberapa tips berpakaian yang bisa dipakai pas interview call center, buat pria dan wanita. Atasan untuk Pria Kalau pengen main aman, pakai kemeja berkerah. Mau pendek atau panjang, bebas—yang penting ada kerahnya. Kemeja berkerah bisa langsung bikin penampilan kelihatan lebih rapi dan formal, meskipun celananya simpel. Kalau memang suka tampil lebih serius, pakai lengan panjang juga bisa. Tapi kalau cuaca lagi panas banget, kemeja pendek juga nggak masalah, asal tetap sopan. Atasan untuk Wanita Untuk para wanita, pilihan bajunya lebih beragam. Nggak wajib pakai kerah sep...

Cara Jawab Pertanyaan “Ceritain Tentang Diri Kamu” di Interview Call Center Indonesia

Image
Kalau kamu lagi cari kerja di call center, ada satu pertanyaan yang hampir pasti muncul waktu interview: “Ceritain tentang diri kamu.” Kedengarannya gampang, tapi banyak orang justru salah jawab. Ada yang cuma nyebutin nama, umur, tempat tinggal, dan hal-hal basic lain yang sebenarnya udah ada di CV. Padahal, pertanyaan ini sebenarnya kesempatan buat nunjukin siapa kamu sebenarnya—bukan sekadar data pribadi. Nah, di sini bakal dijelasin cara jawab pertanyaan itu berdasarkan tiga kondisi: 1. Kamu pernah di call center. 2. Kamu punya pengalaman kerja non call center. 3. Kamu fresh graduate. Kenapa Pertanyaan Ini Sering Ditanya? Pewawancara pengen tahu lebih banyak soal siapa yang lagi duduk di depannya. Bukan cuma soal latar belakang pendidikan atau tempat tinggal, tapi gimana kepribadian kamu dan gimana kamu sebagai calon karyawan. Jadi, jawabannya harus bisa bikin mereka ngerti kamu itu tipe orang seperti apa di dunia kerja. Kalau Udah Pernah Kerja di Call Center Jawabannya bisa cukup ...

Bingung Cari Kerja Tapi Cuman Modal Ijazah Sarjana? Lamar jadi Call Center Indonesia!

Image
Pernah nggak sih ngebayangin, setelah lulus kuliah langsung dapet kerja sesuai jurusan, hidup mapan, punya gaji bagus, dan bisa mandiri? Tapi kenyataannya, hidup sering kali nggak sejalan sama rencana. Kalau sekarang lagi di titik bimbang itu, mungkin artikel ini bisa bantu buka sudut pandang baru. Call Center = Jalan Pintas? Belum Tentu Banyak orang mikir kerja di call center tuh cuma pilihan terakhir. Padahal, buat sebagian orang, ini justru bisa jadi jalan awal buat bangkit. Bukan berarti ini cita-cita akhir, tapi lebih ke batu loncatan. Sebelum mutusin, coba bandingin dulu hidup sekarang dengan kemungkinan hidup kalau kerja di call center. Lebih baik yang mana dari segi penghasilan? Lebih menjanjikan mana dari sisi pengalaman? Gaji yang Lumayan Buat Awal Kita nggak bisa munafik, uang itu penting. Dan kenyataannya, banyak pekerjaan di luar sana, meskipun sesuai jurusan, tapi gajinya nggak layak. Contoh nyata: banyak perawat di Indonesia digaji cuma sekitar 2 juta per bulan, padahal ...