Bingung Cari Kerja Tapi Cuman Modal Ijazah Sarjana? Lamar jadi Call Center Indonesia!
Pernah nggak sih ngebayangin, setelah lulus kuliah langsung dapet kerja sesuai jurusan, hidup mapan, punya gaji bagus, dan bisa mandiri? Tapi kenyataannya, hidup sering kali nggak sejalan sama rencana.
Kalau sekarang lagi di titik bimbang itu, mungkin artikel ini bisa bantu buka sudut pandang baru.
Call Center = Jalan Pintas? Belum Tentu
Banyak orang mikir kerja di call center tuh cuma pilihan terakhir. Padahal, buat sebagian orang, ini justru bisa jadi jalan awal buat bangkit. Bukan berarti ini cita-cita akhir, tapi lebih ke batu loncatan.
Sebelum mutusin, coba bandingin dulu hidup sekarang dengan kemungkinan hidup kalau kerja di call center. Lebih baik yang mana dari segi penghasilan? Lebih menjanjikan mana dari sisi pengalaman?
Gaji yang Lumayan Buat Awal
Kita nggak bisa munafik, uang itu penting. Dan kenyataannya, banyak pekerjaan di luar sana, meskipun sesuai jurusan, tapi gajinya nggak layak. Contoh nyata: banyak perawat di Indonesia digaji cuma sekitar 2 juta per bulan, padahal udah capek-capek kuliah mahal dan kerja lembur. Bandingin sama gaji call center yang bisa lebih tinggi, bahkan tanpa pengalaman kerja sebelumnya.
Nggak Cuma Gaji, Skill Juga Bertambah
Kerja di call center juga ngasih keuntungan lain, kayak kemampuan komunikasi dan bahasa Inggris yang jauh lebih terasah. Mungkin kelihatannya sepele, tapi di dunia kerja, kemampuan komunikasi itu nilai plus besar. Bahkan bisa jadi pembeda saat bersaing cari kerja di masa depan.
Selain itu, kerja di call center sering kali bikin kita lebih ‘melek dunia luar’. Terutama kalau dapat akun internasional, kita bisa belajar banyak tentang budaya negara lain, cara orang luar menghadapi masalah, dan cara berkomunikasi yang lebih profesional.
Jalan Buat Naik Level
Penting buat diingat, kerja di call center nggak berarti harus selamanya di situ. Banyak banget cerita orang yang awalnya masuk call center cuma buat cari pengalaman dan nabung, lalu pindah ke bidang yang lebih mereka minati.
Ada juga yang gunain waktu kerja sambil ngembangin skill baru—ikut kursus, belajar digital marketing, coding, atau bahasa asing. Atau ada juga yang gunain gajinya buat mulai usaha kecil-kecilan. Intinya, call center bisa jadi sumber modal buat ngeraih impian yang lebih besar.
Bukan Jalan Buntu
Sering banget denger omongan miring, katanya call center itu kerjaan tanpa masa depan. Tapi kenyataannya nggak selalu gitu. Ada yang kerja dua tahun, lalu bisa daftar kerja di luar negeri karena udah punya tabungan dan pengalaman. Ada juga yang naik jabatan jadi QA, team leader, atau supervisor.
Kalau emang punya ambisi naik tangga karier di perusahaan, peluangnya ada. Tapi kalau punya mimpi lain di luar sana, kerja di call center juga bisa jadi cara biar mimpi itu terwujud.
Nggak Punya Rencana? Itu Wajar
Nggak semua orang langsung tahu mau ngapain setelah lulus. Dan itu wajar. Tapi daripada cuma diam dan nunggu keajaiban datang, kenapa nggak ambil langkah kecil dulu? Kerja di call center sambil pelan-pelan cari tahu apa sebenarnya yang mau dikejar.
Daripada terus-terusan bingung tanpa arah, mending mulai dari sesuatu yang bisa bantu kamu berdiri sendiri, ngatur keuangan, dan sambil jalan cari peluang lain.
Kerja di call center bukan akhir dari segalanya. Justru bisa jadi awal buat sesuatu yang lebih besar. Kalau sekarang lagi kesulitan cari kerja, belum punya arah, atau sekadar butuh modal buat melangkah ke tahap selanjutnya, mungkin ini waktu yang tepat buat mempertimbangkan kerja di call center. Yang penting bukan di mana kita mulai, tapi ke mana kita mau melangkah setelahnya.
Comments
Post a Comment