Jawaban Jujur Saat Interview Call Center Indonesia



Oke, kita langsung to the point aja. Banyak yang nanya, “Kalau ditanya pas interview, kenapa mau kerja di call center, jawabnya apa ya?” Jawaban paling jujur—dan sering banget jadi alasan utama—ya karena uang. Gaji dan kerjaannya jelas. Tapi, boleh nggak sih bilang langsung gitu ke pewawancara?

Jawabannya: boleh banget. Malah, itu udah jadi rahasia umum di dunia call center di Filipina (dan Indonesia juga sih). Semua orang tahu, banyak yang pindah kerja atau bahkan berhenti kuliah demi dapet gaji lebih layak di call center. Termasuk kamu, mungkin. Jadi, daripada ngeles aneh-aneh, mending jujur aja. Tapi inget, cara ngomongnya tetap harus sopan dan profesional.

Misalnya, kamu bisa bilang kayak gini:

"Saya memilih industri ini karena saya tahu hanya di sini saya bisa dapat penghasilan yang cukup buat bantu biaya kuliah adik saya. Saya sempat kerja sebagai perawat, tapi gajinya belum cukup untuk itu. Saya paham ini beda bidang, tapi saya serius mau bertahan di industri ini minimal lima tahun ke depan."

Nah, dari jawaban itu, pewawancara bakal lihat dua hal penting. Pertama, kamu jelas dan jujur soal motivasi. Kedua, kamu kasih komitmen jangka panjang. Ini penting, karena banyak perusahaan call center trauma sama karyawan yang kabur setelah training selesai.

Ada juga gaya jawab yang lebih halus, buat kamu yang nggak pengen ngomongin uang secara langsung. Bisa bilang kayak gini:

 "Call center itu dead-end job. Tapi saya gak setuju. Saya lihat sendiri banyak teman yang hidupnya berubah setelah kerja di sini. Mereka nggak cuma bisa menghidupi keluarga, tapi juga berkembang secara profesional. Saya pengen punya perjalanan yang sama, dan suatu hari nanti naik ke posisi yang lebih tinggi."

Gaya jawaban kayak gitu cocok banget buat kamu yang mungkin lulusan SMA atau sempat dropout, tapi pengen nunjukin bahwa kamu serius dan punya tujuan jelas. Kamu gak harus ngomongin uang, tapi tetap bisa nunjukin motivasi yang kuat.

Tapi hati-hati juga ya, jangan asal jawab. Ada beberapa jawaban yang justru bisa bikin kamu gagal sebelum mulai. Contohnya, jangan bilang:

"Saya mau kerja di call center karena pengen ningkatin kemampuan bahasa Inggris."

Kesannya kamu cuma cari tempat latihan, kayak OJT (on the job training), padahal ini kerja beneran, bukan tempat les.

Atau yang kayak gini:

"Saya suka tantangan."

Kalau kamu belum pernah kerja di call center, ini malah kedengeran sok tahu. Kamu belum ngerasain shift malam, pelanggan yang marah-marah, atau target harian yang bikin keringat dingin.

Dan satu lagi nih:

"Saya seneng ngobrol sama pelanggan."

Jujur aja, belum ada agent call center yang betul-betul “senang banget” ngobrol sama pelanggan tiap menit kerjanya. Paling bisa dibilang, ya bisa handle pelanggan dengan baik. Jadi kalau bilang suka banget, malah terdengar nggak tulus.

Kesimpulannya? Jawab aja dengan jujur. Bilang kamu butuh penghasilan lebih buat bantu keluarga, bayar kuliah, atau bangun karier. Itu wajar, manusiawi, dan bisa dimengerti siapa aja. Dan yang terpenting, tunjukkan bahwa kamu ngerti tantangan kerja ini, dan siap ngejalaninnya. Itu nilai plus banget.

Kalau kamu masih bingung atau pengen latihan jawaban lain, tenang aja—banyak banget contoh lain yang bisa dicari. Asal jangan ngasal jawab ya!


Comments

Popular posts from this blog

Cara Jawab Pertanyaan “Ceritain Tentang Diri Kamu” di Interview Call Center Indonesia

Tips Simulasi Mock Call Center Indonesia

Tips Interview Call Center Indonesia Jawab Kenapa Kami Harus Merekrut Kamu?