Trik Lulus Tes Speaking Call Center Indonesia
Pernah nggak sih merasa deg-degan banget pas harus jawab pertanyaan berbahasa Inggris yang datangnya dari speaker? Nah, di sesi bagian D alias Sentence Builds, peserta bakal dengerin potongan-potongan kata yang harus disusun jadi kalimat utuh. Misalnya ada yang bilang "was reading my mother her favorite magazine", tugasnya adalah nyusun itu jadi: "My mother was reading her favorite magazine." Gampang? Tergantung, sih. Tapi yang jelas, latihan bikin makin lancar.
Di bagian akhir tes, ada juga sesi terbuka. Di sinilah peserta diminta kasih pendapat soal hal-hal yang lumayan reflektif. Contohnya: "Menurut kamu, apakah media sosial berdampak negatif buat hidup orang-orang?" atau "Lebih enak tinggal di daerah tropis atau yang iklimnya sejuk?" Jawaban harus disampaikan dalam waktu 40 detik, jadi mikirnya nggak boleh kelamaan, tapi juga nggak bisa asal jawab.
Salah satu bagian yang bikin banyak orang ketar-ketir adalah Part E: Story Retelling. Di sini peserta dengerin cerita pendek terus diminta buat nyeritain ulang dengan bahasa sendiri. Ceritanya bisa tentang Joan yang stres di kerjaan sampai akhirnya resign dan kabur ke Malibu, atau tentang Olivia yang panik nonton film horor terus dikira ada maling padahal itu cuma kucing tetangganya. Ada juga kisah Eric yang nemuin elang luka di taman dan langsung manggil petugas—yang ternyata juga dokter hewan. Seru-seru, kan?
Oh iya, sebelum makin jauh, di awal tes peserta diminta kenalan dulu. Nyebutin nama dan kota beserta negara tempat tes dilakuin. Habis itu lanjut ke reading section, dimana peserta harus baca beberapa kalimat. Tapi bacanya harus santai, kayak lagi ngobrol sama temen di telepon. Nggak usah terlalu pelan atau formal banget, cukup jelas dan dengan kecepatan normal.
Bagian selanjutnya yaitu repeat section, di mana peserta harus ngulangin kalimat yang baru aja didenger. Misalnya suara bilang "Leave town on the next train", ya tinggal ulangi aja persis kayak gitu. Tantangannya, kadang kalimatnya panjang dan ada ekspresi yang lumayan tricky, kayak "I can't say I'm excited though" atau "Would you mind if I use your laptop for my presentation tomorrow?"
Terus, ada juga bagian questions yang isinya seputar pengetahuan umum dan logika sederhana. Kayak "Which is bigger, a dog or an elephant?" atau "Do horses have paws or hooves?" Pertanyaannya keliatan gampang, tapi kalau grogi bisa bikin nge-blank juga.
Jadi intinya, tes ini nggak cuma ngukur kemampuan ngomong dalam bahasa Inggris, tapi juga ngeliat gimana seseorang berpikir cepat, nyusun kalimat dengan tepat, dan merespons situasi secara natural. Triknya? Ya latihan, pastinya. Tapi selain itu, penting juga buat tenang dan nganggep semua bagian ini kayak ngobrol santai, bukan ujian yang serem.
Jadi kesimpulannya, jangan panik, tetap rileks, dan anggap aja kayak lagi ngobrol bareng temen. Karena semakin natural kita ngomong, makin besar juga peluang buat lolos tes ini.
Comments
Post a Comment