Nggak Bisa Bahasa Inggris, Apa Bisa Kerja di Call Center Indonesia?
Sebenarnya, bisa nggaknya kerja di call center kalau Bahasa Inggris masih kurang itu tergantung. Tergantung seberapa parah atau seberapa lumayan kemampuan ngomong dan ngerti Bahasa Inggris kamu. Ini bukan soal grammar, tapi soal ngobrol lancar dan dipahami orang, terutama native speaker. Jadi komunikasi itu dua arah—ngomong dan juga ngerti respon lawan bicara.
Kalau mau tahu kira-kira kamu cocok nggak buat kerja di call center, coba nilai kemampuan Bahasa Inggris kamu dari skala 1 sampai 4. Skor 1 itu level paling dasar—ngomong satu kalimat aja masih belepotan. Kalau kamu ada di level 4, artinya udah lancar banget, bisa ngomong dan ngerti Bahasa Inggris tanpa banyak mikir. Nah, yang seru itu di tengah-tengahnya.
Misalnya kamu ada di level 2. Di level ini, biasanya kamu udah paham banyak aturan grammar, hafal struktur kalimat, tapi bisa jadi logat kamu masih kental banget atau susah ngerti kalau orang bule ngomong cepat. Bisa juga kamu udah ngerti apa yang mereka bilang, tapi giliran ngomong balik, masih grogi atau butuh mikir lama.
Level 3 ini menarik. Di sini, kamu udah bisa ngobrol dalam Bahasa Inggris dengan cukup baik, ngerti obrolan sama native speaker, tapi masih ada sekitar 20% situasi di mana kamu agak susah cari kata atau malah nggak ngerti apa yang mereka maksud. Bukan berarti kamu nggak bisa kerja di call center, tapi kamu butuh latihan lebih, dan yang paling penting: terbiasa.
Jadi, gimana? Bisa nggak kerja di call center kalau Bahasa Inggris belum bagus-bagus amat? Jawabannya: kalau kamu di level 3, mungkin bisa. Tapi pas udah kerja beneran—apalagi kalau kamu masuk ke voice account alias harus ngobrol langsung 8 jam sama native speaker tiap hari—ya siap-siap aja mental diuji. Berat? Ya, lumayan.
Tapi bukan berarti mustahil, ya! Ada kok orang-orang yang awalnya levelnya cuma 3, terus dalam waktu 3–6 bulan kerja di floor (alias langsung terjun ke kerjaan), mereka makin jago karena tiap hari denger dan ngomong pake Bahasa Inggris. Intinya: kebiasaan bikin lancar.
Nah, buat yang kayak aku—tipe yang mikir dua kali sebelum terjun, mendingan jangan langsung apply ke voice account. Coba cari alternatif lain dulu. Misalnya kerja di indolish account—alias kerjaan yang boleh ngomong campur Bahasa Inggris sama Bahasa Indonesia. Jadi kamu tetap bisa latihan, tapi nggak dibikin stres parah karena harus full English.
Alternatif lain? Coba lamar di non-voice account. Bisa jadi chat support atau email support. Jadi tetap pakai Bahasa Inggris, tapi kamu nggak perlu ngomong langsung lewat telepon. Ini bisa jadi batu loncatan juga buat ningkatin skill kamu pelan-pelan.
Balik lagi ke pilihan kamu masing-masing, ya. Kalau kamu tipe yang santai dan siap mental buat stres demi belajar lebih cepat, silakan aja coba voice account langsung. Tapi kalau kamu pengen cara yang lebih pelan tapi stabil, ya cari dulu yang nggak terlalu maksa. Toh, ujung-ujungnya kemampuan kamu bakal berkembang juga asal konsisten latihan dan nggak nyerah.
Comments
Post a Comment