Posts

Perbedaan CSAT dan NPS untuk Agen Call Center Indonesia

Image
  Ada kalanya seorang agen call center udah mati-matian bantu pelanggan, tapi tetep dapat nilai rendah di survei kepuasan. Sakitnya tuh di sini. Tapi, penting buat tahu kalau dua jenis survei utama—CSAT (Customer Satisfaction) dan NPS (Net Promoter Score)—punya tujuan dan cara pengukuran yang beda. Ngerasa Udah Bantu Tapi Skor Tetep Jelek? Bisa Jadi Bukan Salah Kamu Dan ya… kadang bukan karena pelayananmu buruk, tapi karena pelanggan kecewa sama produk atau sistem perusahaan secara keseluruhan. Biar gampang, kita bikin analogi: CSAT itu seperti nanya: “Gimana pelayanan yang kamu dapetin barusan?” NPS itu kayak nanya: “Seberapa mungkin kamu bakal rekomendasiin brand ini ke orang-orang terdekat?” CSAT: Fokus ke Interaksi Tertentu Biasanya muncul pertanyaan: “Dari skala 1–5, seberapa puas kamu dengan layanan yang kamu terima?” Jawaban 4–5 = bagus. 1–2 = D-SAT alias disaster sat, yang bikin KPI jeblok. Ada juga pertanyaan lanjutan kayak: Apakah agen ramah? Masalah terselesaikan dengan ...

Internet Mati Saat Deadline? Solusi Call Center Indonesia

Image
Kadang, solusi dari masalah segenting “internet mati di jam kerja” cuma butuh cek kabel dan reset modem. Yup, literally cuma gitu. Customer, yang udah deg-degan karena laporan kerjanya belum terkirim dan jam hampir menunjukkan pukul 10 pagi, berhasil diselamatkan oleh seorang agen teknisi. Koneksi Internet Berhasil Diperbaiki Karena 1 Hal Sepele Ini Prosesnya penuh teknik dan empati, tapi intinya? Satu kabel twisted bisa bikin semua kacau. Dan di sinilah peran customer service jadi pahlawan tanpa jubah. Di Balik Layar: Cara Hadapi Kasus Internet Mati Tanpa Basa-Basi Customer bukan pelanggan yang marah-marah. Tapi tekanan waktu bikin siapa aja bisa panik. Untungnya, pakai metode keren bernama ERC: - Explanation (jelasin langkah ke pelanggan) - Request (minta info/data) - Compliance (dapat jawaban/aksi dari pelanggan) Dengan pendekatan ini, setiap langkah teknis jadi terasa masuk akal dan bukan cuma “ikutan prosedur buta”. Dalam 1 call aja: - Klarifikasi masalah (“Koneksi hilang total at...

5 Pola Intonasi Bahasa Inggris yang Wajib Dikuasai Biar Suara Kedengaran Natural

Image
  Percuma punya grammar sempurna kalau cara ngomongnya datar kayak robot. Bukan cuma soal suara naik-turun aja, tapi juga tentang bagaimana otak pendengar bisa mencerna pesan tanpa harus putar otak. Jadi, intonasi bukan pelengkap. Dia pemain utama. Kenapa Banyak yang Nggak Fokus Sama Intonasi? Karena sejak kecil diajari fokus ke IPA chart, pelafalan vokal-konsonan, dan cara stressing. Intonasi? Sering kelewat. Padahal justru itu yang bikin percakapan kedengeran hidup dan natural. 1. Falling Intonation (Nada Turun) = Kalimat Pernyataan dan WH-Question Contohnya: My name is Cesar. I’ll be back in an hour. What’s your name? Perhatikan yang terakhir, walaupun bentuknya pertanyaan, tetap pakai nada turun di akhir. Jadi bukan “what’s your name?” (naik), tapi “what’s your name.” (turun). Ini bikin penyampaian terdengar pasti dan tegas. 2. Rising Intonation (Nada Naik) Cocok banget buat: Are you okay? Do you like coffee? Atau saat lagi membuka percakapan dengan nada ramah: Hi, my name is C...

Kenapa Bisa Nulis Bahasa Inggris Tapi Gak Bisa Ngomong? Ini Jawaban Lengkapnya

Image
  Banyak yang ngerasa aneh: bisa baca teks bahasa Inggris panjang-panjang, bisa nulis essay, bisa ngerti grammar, tapi pas disuruh ngomong… langsung blank. Kayak tiba-tiba semua kosa kata ilang dari otak. Padahal waktu ngetik email atau baca novel bahasa Inggris, lancar-lancar aja. Kenapa ya? Jawabannya simpel tapi penting banget: karena kebanyakan kosa kata yang kita punya itu pasif, bukan aktif. Apa Itu Passive Vocabulary vs Active Vocabulary? Biar gampang dibayangin, coba bayangin lautan kata dalam otak. Di bagian paling atas itu kosa kata aktif—yang bisa langsung dipakai buat ngomong dan nulis tanpa mikir panjang. Di bawahnya, yang numpuk banyak itu kosa kata pasif—paham sih kalau dibaca atau didengar, tapi nggak muncul pas ngobrol. Contohnya: Aktif: "walk", "bad", "push" – kata umum yang gampang dipanggil. Pasif: "saunter", "atrocious" – paham artinya, tapi nggak pernah kepakai waktu ngomong. Kata aktif biasanya lebih umum, sedangk...

Dunia Call Center Healthcare

Image
Kalau disuruh pilih antara klien retail dan klien kesehatan, banyak yang bakal bilang: "pilih retail aja, kepala nggak panas." Tapi tunggu dulu. Justru di klien healthcare ini, pengalaman yang didapat jauh lebih kaya. Emosinya dapet, informasinya banyak, tantangannya juga level berat. Cocok buat yang mau leveling up di dunia customer service, apalagi yang pengin paham sistem kesehatan dari dalam. Ngomongin Apa Sih Call Center Healthcare Itu? Sebelum pusing mikirin istilah-istilah aneh, yang perlu dipahami cuma satu: kerja di klien healthcare itu berarti siap jadi penghubung antara empat pihak utama dalam sistem kesehatan : - Member: Pasien yang punya asuransi. Bisa pemegang utama, bisa juga tanggungan. - Provider: Rumah sakit, klinik, dokter, perawat, hingga laboratorium. - Medical Supply Companies: Penyalur alat medis, kayak oksigen, nebulizer, sampai popok dewasa. - Insurance Company: Pihak asuransi yang bayar tagihan medis (full atau sebagian), tergantung jenis perlindunga...

Active Listening Call Center Indonesia

Image
  Jangan pernah berpikir kalau bisa ngomong bahasa Inggris artinya otomatis jago active listening. Kenyataannya, banyak agen call center yang gagal membangun koneksi cuma karena satu hal: enggak benar-benar mendengarkan.  Mau SkorTinggi? Aktifkan Telinga dan Rasa! Bukan karena malas, tapi karena enggak sadar bahwa mendengarkan pelanggan itu lebih dari sekadar paham kata-katanya—harus bisa nangkap nadanya juga. Apa Itu Active Listening dan Kenapa Penting Buat Agen Call Center? Active listening bukan sekadar "dengerin" sambil nunggu giliran bicara. Ini soal menyimak dengan niat. Dengan kemampuan ini, agen bisa: - Menyelesaikan konflik dengan cepat - Menghindari miskomunikasi - Meningkatkan kepercayaan pelanggan - Dapat skor survei bagus dan bonus performa Tapi, bagaimana caranya? Paralanguage: Bahasa yang Tak Terucap Tapi Terdengar Kalau komunikasi tatap muka punya gerak tubuh dan ekspresi wajah, komunikasi via telepon punya yang namanya paralanguage. Contoh simpel: “Ada SALE b...

Kalimat Terlarang Customer Service Bikin Pelanggan Call Center Indonesia Ilfeel

Image
Di dunia layanan pelanggan, kalimat yang keluar dari mulut agen bisa jadi penentu: pelanggan makin marah atau malah luluh. Yang sering bikin runyam? Bukan masalah teknis. Pelanggan Butuh Didengar, Bukan Dibantah Tapi cara agen ngomong. Kalimat seperti “Saya cuma kerja di sini” atau “Tolong tenang” enggak cuma bikin pelanggan makin panas, tapi juga merusak citra brand. “Saya Cuma Kerja di Sini” – Simbol dari Ketidakpedulian Pelanggan enggak peduli siapa yang bikin aturan, yang mereka hadapi itu agen. Jadi ketika bilang “Saya cuma kerja di sini”, artinya agen lepas tanggung jawab. Yang seharusnya dilakukan? Akui perasaannya dulu, lalu jelaskan kenapa kebijakan itu ada, dan kalau bisa, kasih alternatif solusi. Empati itu penting, bahkan saat kebijakan perusahaan enggak bisa ditawar. “Saya Tidak Paham” – Jangan Ngaku Bingung, Tanyakan Aja Kata “Saya tidak paham” kedengarannya kayak menyalahkan pelanggan yang terlalu cepat bicara atau menjelaskan dengan cara yang ribet. Padahal, bisa digant...