Misteri Ninja Hitam dan Tragedi Dukun Santet Banyuwangi 1998
Sebagian peneliti luar negeri, menyebut tragedi dukun santet Banyuwangi bukan hanya soal mistis. Ia menilai ada kaitan dengan perebutan tanah di masa krisis 1998. Para tuan tanah kaya menjadi sasaran, sementara rakyat kecil ingin membagi lahan mereka. Namun teori lain justru mengarah ke politik: ada yang menuding operasi itu untuk melemahkan Mega yang kala itu naik daun di masa transisi reformasi.
Ritual Gelap atau Fitnah Sistematis?
Resmi, pemerintah daerah dan kepolisan menyebut kejadian itu sebagai “perang antar dukun santet”. Narasi ini bahkan masuk dalam dokumen resmi. Tetapi ormas menolak. Mereka menegaskan bahwa korban kebanyakan adalah warga sendiri, yang difitnah sebagai dukun. Di titik ini, tragedi berubah wajah: bukan lagi soal mistis, melainkan fitnah sistematis yang dimanfaatkan pihak kuat.
Awal Gelombang Horor: Dari Radiogram hingga Vandalisme X
Cerita mengerikan ini berawal ketika Bupati mengeluarkan radiogram. Ia meminta camat mendata semua dukun, paranormal, atau tokoh spiritual. Tidak lama berselang, muncul coretan X dan tanda panah di dinding rumah, pohon, hingga batu besar. Anehnya, simbol itu selalu muncul di kediaman orang yang sebelumnya sudah didata. Bagi masyarakat, tanda X itu berarti satu: calon korban berikutnya.
Malam Penuh Teror: Lampu Padam, Lalu Eksekusi
Skema yang sering terjadi adalah permainan lampu rumah. Seseorang keluar untuk mengecek meteran ketika listrik padam. Saat itulah ia disergap. pedagang pasar, menjadi contoh nyata. Dalam semalam, lampu rumahnya padam berkali-kali. Ketika keluar untuk terakhir kalinya, ia diserang hingga meninggal. Tubuhnya ditemukan esok hari penuh luka memar dan sayatan. Kasusnya hanya satu dari ratusan, yang kemudian meluas ke Jember, Situbondo, hingga Madura.
Siapa Ninja Hitam Banyuwangi?
Kesaksian masyarakat menyebut pelaku selalu berpakaian hitam, lincah, mampu melompati pagar tinggi, dan hilang secepat bayangan. Mereka dijuluki “ninja”. Entah aparat terlatih, entah kelompok bayangan, yang jelas bukan sekadar massa spontan. Faktanya, eksekusi berjalan rapi, korban dipilih, dan teror menyebar cepat. Bahkan ada korban yang diculik pakai mobil, dibunuh, lalu jasadnya dibuang jauh dari lokasi penculikan.
Angka Korban yang Tidak Pernah Jelas
Laporan bervariasi: ada yang menyebut 100 korban, ada pula yang mengatakan 400 lebih. Yang pasti, dalam beberapa hari, bisa terjadi tiga pembunuhan sekaligus. polis memang menangkap sekitar 270 orang, kebanyakan santri, namun tetap tidak jelas siapa otak di balik semua ini. Ada dugaan aparat sengaja membiarkan, bahkan memanfaatkan kondisi untuk tujuan politik tertentu.
Misteri yang Belum Terjawab hingga Kini
Apakah benar tragedi dukun santet Banyuwangi adalah perang antar paranormal? Atau hanya operasi politik untuk mempertahankan kekuasaan di akhir Orde Baru? Apakah ninja hitam itu tentara bayaran, kelompok balas dendam, atau sekadar mitos massal? Hingga kini, misterinya tidak pernah terpecahkan. Yang jelas, peristiwa ini adalah salah satu kasus horor reformasi Indonesia yang membekas dalam sejarah.

Comments
Post a Comment