Cara Melatih Aksen Bahasa Inggris untuk Kerja Call Center

Banyak yang bilang belajar aksen itu susah, apalagi buat kerja di call center internasional. Tiga langkah latihan aksen sebenarnya gampang banget: dengar, tiru, dan rekam. Tapi yang keempat—yang paling menentukan—adalah: tahan terus tiap hari.

Bahkan aksen paling “native” pun bisa dikuasai kalau dilakukan secara konsisten.

Langkah Pertama: Dengar Bukan Sembarang Dengar

Dengar yang dimaksud bukan sekadar pasang video dan biarin muter. Ini soal active listening—dengerin dengan niat. Perhatikan ritme, penekanan kata, dan cara suara terhubung antar frasa. Misalnya, kata “each itch” bisa terdengar beda dari “each it”, padahal cuma beda sedikit. Dan ya, yang kayak gini penting banget biar nggak salah paham saat ngobrol sama pelanggan dari Amerika atau Kanada.

Targetnya jelas: pengucapan American English. Karena mayoritas pelanggan call center internasional itu dari sana. Jadi, kalau mau bikin komunikasi lebih lancar dan menghindari permintaan “can I talk to a native speaker?”, dimulai dari mendengar percakapan santai mereka di podcast, film, atau video YouTube.

Langkah Kedua: Tiru, Kayak Bayangan di Cermin

Dengar aja nggak cukup. Tapi bukan asal tiru, melainkan tiru dengan sadar dan lebay sedikit pun nggak apa-apa—biar otot mulut paham sensasi suara yang harus dibentuk.

Contohnya, pas ngucap “husband”, banyak yang kepleset jadi “hasband” atau “huspent”. Nah, itu bisa diatasi dengan latihan menirukan secara intens. Bahkan pembicara yang udah fasih pun tetap butuh pemanasan suara. Apalagi kalau lidahnya udah terbiasa ngomong dengan aksen daerah.

Langkah Ketiga: Rekam Suaramu Sendiri, Jangan Takut Cringe

Ini bagian paling jujur dari semua proses. Karena rekaman itu nggak bohong. Kadang kita merasa udah bener, tapi pas denger ulang, ternyata bunyi huruf vokalnya masih ngaco. Misalnya, kata “video” yang seharusnya dibaca “vidio” malah keluar jadi “videyo” atau “bedio”.

Di sinilah kamu bisa bandingin antara suara aslimu dengan suara yang ditiru. Paling awal bakal malu denger suara sendiri—normal. Tapi semakin sering dilakukan, kamu bakal ngerti di mana letak salahnya dan bisa koreksi langsung. Jadi, bisa dibilang: rekaman adalah guru paling jujur dalam belajar aksen.

Langkah Tambahan (Tapi Paling Penting): Konsisten, Nggak Gampang Kendor

Dengar, tiru, rekam—semua itu percuma kalau cuma dijalanin tiga hari doang. Belajar aksen itu sama kayak olahraga. Nggak bisa berharap hasil instan dari sekali latihan. Harus rutin, walau cuma 15 menit sehari.

Konsistensi ini yang bikin skill kamu naik, bukan hanya niat. Dan kalau udah konsisten, otomatis kamu bakal lebih percaya diri saat ngobrol sama pelanggan dari luar negeri.

Call Center Bukan Cuma Soal Bahasa, Tapi Juga Soal Trust

Pelanggan akan lebih nyaman kalau mereka bisa memahami dan dimengerti. Aksen bukan soal gaya-gayaan, tapi alat buat bikin komunikasi lebih efektif. Dan buat CS pemula yang pengen masuk industri BPO atau call center internasional, ini bukan lagi opsi, tapi kebutuhan.

Yang penting, jangan minder duluan. Bahkan pelatih profesional pun masih salah pengucapan kalau nggak fokus. Jadi, yang paling penting bukan siapa yang paling fasih, tapi siapa yang paling rajin dan tahan proses.

Dari HP, Earphone, dan Niat—Semua Bisa Dimulai Hari Ini

Jadi, mulai aja dari sekarang. Pilih satu video percakapan ringan beraksen American English. Dengar, tiru, rekam. Ulangi tiap hari. Dan jangan lupa: makin sering kamu latihan, makin mudah otak dan lidahmu bekerja sama.

Suaranya belum sempurna? Wajar. Tapi dibanding yang nggak mulai sama sekali, kamu udah jauh lebih dekat ke aksen native. Keep it going.


Comments

Popular posts from this blog

Nyamankah dengan Gaji Customer Service Call Center Indonesia 2025

Kesalahan Grammar yang Bikin Malu: Bedain “Your” vs “You’re” dan “Its” vs “It’s”, Yuk!

Belajar Ngomong Inggris Lebih Lancar ala Call Center Indonesia